يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا مَنْ يَرْتَدَّ مِنْكُمْ عَنْ دِينِهِ فَسَوْفَ يَأْتِي اللَّهُ بِقَوْمٍ يُحِبُّهُمْ وَيُحِبُّونَهُ أَذِلَّةٍ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ أَعِزَّةٍ عَلَى الْكَافِرِينَ يُجَاهِدُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَلا يَخَافُونَ لَوْمَةَ لائِمٍ ذَلِكَ فَضْلُ اللَّهِ يُؤْتِيهِ مَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ
"Hai orang-orang yang beriman, barang siapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan mereka pun mencintai-Nya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad di jalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui" (QS. 5:54)
1. Sidqul Mahabbah ( ‘benar dalam menempatkan kecintaannya’.)
Generasi yang Allah mencintai mereka dan mereka pun mencintai-Nya.Penempatan yang benar dalam cinta akan membuat suatu generasi dicintai oleh Allah.
Ketika kecintaan suatu generasi jauh dari Allah, seperti generasi yang menjadikan materi menjadi tujuan utama (generasi materialistis) atau generasi yang hanya mementingkan kepuasan pribadi di dalam dirinya (generasi hedonis) tentu saja akan menjadi generasi yang tergantikan.
Penempatan cinta yang benar adalah ketika kita menjadikan Allah sebagai muara setiap kecintaan yang kita dimiliki. Tak ada ujung maupun pangkalnya, kecuali cinta kepada Allah.
2. Fahmul Wala’ wal Baro ( ‘memahami dengan benar siapa lawan dan siapa kawan’).
Generasi yang dicintai Allah adalah generasi yang lemah lembut kepada orang mukmin dan keras kepada orang kafir.
Sungguh memprihatinkan ketika sesama muslim justru saling menjatuhkan dan membenci, padahal Allah dengan gamblang menyuruh kita untuk senantiasa lemah lembut. Lemah lembut dalam berkata, lebih-lebih dalam bersikap. Maka, ketika kelemahlembutan sesama mukmin sudah menyebar dan mengakar pada suatu generasi, maka saat itulah generasi Wali Allah hadir di muka bumi.Selain lemah lembut kepada sesama mukmin, kita juga harus keras (mempunyai izzah) kepada kaum kafir.
3. Ahlul Jihad ( ‘senantiasa berjihad di jalan Allah’).
Kesungguhan dalam membela dan berjuang dijalan Allah memiliki semangat dan tekad yang tinggi.
Generasi yang dicintai Allah adalah generasi yang berjihad dijalan Allah. Jihad sesuai peran dan posisinya masing-masing. Senantiasa bersungguh dalam memperjuangkan kebaikan dan kalimat Allah di bumi.Ketika suatu generasi yang di dalamnya penuh dengan aroma semangat jihad dan perjuangan di setiap lini kehidupan dengan berujung pengharapan ridha Allah, yakinlah, generasi wali Allah telah ada di muka bumi.Puncak jihad di jalan Alloh : "qital fii sabilillah".
4. Ahlu Sobar ( ‘orang yang sabar dan teguh pada pendirian’).
Dalam ayat di atas digambarkan dengan kalimat yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela.
Generasi yang sabar dalam setiap jejak kehidupannya, sabar akan setiap halangan yang datang, sabar akan setiap perintah dan larangan yang telah Allah berikan dan sabar akan setiap celaan yang pihak lain lontarkan. Itulah generasi wali Allah yang akan menghiasi kehidupan di bumi, generasi yang penuh akan sikap sabar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar