Rabu, 05 Desember 2018

17 Tanda Allah Sayang Pada Hambanya

Tanda Allah sayang pada hambanya tidak selalu memberikan hal – hal yang menyenangkan dari sisi dunia. Melainkan Allah memberikan apapun yang kita butuhkan bukan yang kita inginkan. Meskipun anda sedang diberikan cobaan, hindari suudzon terhadap Allah. Karena semua yang diberikan Allah kepada anda adalah terbaik bagi anda.

Pada artikel kali ini saya akan membahas mengenai tanda Allah sayang pada hambanya yang akan diulas lebih dalam lagi, yuk kita simak bersama sama penjelasan di bawah ini :

1. Memberikan Cobaan, Ujian dan Musibah Kepada Anda
Cobaan yang diberikan Allah kepada anda merupakan salah satu cara yang ditunjukkannya sebagai bentuk kasih sayang agar kita bisa bersabar menghadapi musibah dalam islam. Karena jika anda lulus, maka Allah akan memberikan bonus dengan meningkatkan derajat anda dihadapan – Nya.

Senin, 26 November 2018

Bahasa Arab AAS

Bahasa Arab AAS #020 

Isim Lima، al-asmaaul khamsatu  الأسماء الخمسة adalah lima isim yg mempunyai tanda khusus dan berbeda dari isimm lain.
Kelima isim tsb adlh
  1. أب  : abun : bapak 
  2. أم  : akhun: saudara
  3. حم : hamun: paman
  4. فو: fuu: mulut
  5. ذو : dzuu: yg mempunyai

Fiqh Prioritas 2




HUBUNGAN ANTARA FIQH PRIORITAS DAN FIQH PERTIMBANGAN

FIQH prioritas memiliki hubungan yang sangat erat dengan bentuk fiqh lainnya, dalam beberapa hal, seperti yang pernah kami tulis sebelumnya. Ia berkaitan dengan fiqh pertimbangan (muwazanah), yang pernah saya bahas dalam buku saya Prioritas Gerakan Islam. Di dalam buku itu saya mengutip beberapa pokok pikiran Syaikh Islam, Ibn Taimiyah, yang saya pandang sangat berguna.

Peran terpenting yang dapat dilakukan oleh fiqh pertimbangan ini ialah:
1) Memberikan pertimbangan antara berbagai kemaslahatan dan manfaat dari berbagai kebaikan yang disyariatkan.
2) Memberikan pertimbangan antara berbagai bentuk kerusakan, madharat, dan kejahatan yang dilarang oleh agama.
3) Memberikan pertimbangan antara maslahat dan kerusakan, antara kebaikan dan kejelekan apabila dua hal yang bertentangan ini bertemu satu sama lain.

Fiqh Prioritas 1


PENDAHULUAN

DI ANTARA konsep terpenting dalam fiqh kita sekarang ini ialah apa yang sering saya utarakan dalam berbagai buku saya, yang saya namakan dengan "fiqh prioritas" (fiqh al-awlawiyyat). Sebelum ini saya mempergunakan istilah lain dalam buku saya, al-Shahwah al-Islamiyyah bayn al-Juhud wa al-Tatharruf, yaitu fiqh urutan pekerjaan (fiqh maratib al-a'mal).

Yang saya maksud dengan istilah tersebut ialah meletakkan segala sesuatu pada peringkatnya dengan adil, dari segi hukum, nilai, dan pelaksanaannya. Pekerjaan yang mula-mula dikerjakan harus didahulukan, berdasarkan penilaian syari'ah yang shahih, yang diberi petunjuk oleh cahaya wahyu, dan diterangi oleh akal.
"... Cahaya di atas cahaya..." (an-Nuur: 35)

Rasulullah SAW Melakukan Kegiatan Mata Mata




Dakwatuna.com - Menjelang peristiwa perang Badar, Rasulullah SAW dan pasukan melakukan perjalanan menuju Badar. Setelah melalui beberapa bukit, maka tibalah mereka di Badar. Dari sana beliau melakukan kegiatan mata-mata bersama Abu Bakar Ash-Shiddiq, 

Sahabat Rasulullah yang dengan setia menemaninya ketika peristiwa hijrah. Tatkala mereka berputar-putar di sekitar pasukan musyrikin Quraisy, tiba-tiba mereka berpas-pasan dengan seorang Arab yang sudah tua.

Pada saat pertemuan yang tidak sengaja itu, Rasulullah SAW melakukan penyamaran agar tidak ketahuan sebagai bagian dari pasukan Muslimin dari Madinah. 

Lukmanul Hakim Mendidik Anaknya




Alkisah, suatu hari, Lukmanul Hakim mendidik anaknya yang masih remaja pergi jauh membawa seekor keledai tanggung. Di ujung kampung, penduduk mengkritik Lukman yang sama sekali tidak mengendarai keledai.
"Lukman, di mana-mana keledai ditunggangi, bukan cuma dituntun.
Anda ini bagaimana ?"
Lukman patuh. Dia menunggangi keledai itu, sementara anaknya menuntun. Di gerbang sebuah kampung, mereka dikritik kembali :

Misi Kenabian adalah Merancang Model Baru Peradaban

HIkmah Maulid Nabi Muhammad SAW: 




Dahulu menjelang masa Kenabian Muhammad SAW, manusia menyangka dunia akan kiamat. Kepekatan jahiliyah dan kezhaliman imperium Romawi di barat dan imperium Persia di timur sangat menyengsarakan dunia. Dua imperium inipun bergantian menaklukan negeri negeri yang berada dalam jangkauan mesin militer mereka. 

Sementara di daratan China, imperium Qin juga menindas negeri negeri di daratan itu bahkan memperbudaknya untuk membangun tembok besar china pada abad 2 SM, sepanjang 8.851 km yang dikerjakan oleh hampir 1 juta pekerja, yang membentang panjang untuk melindungi dari dari serbuan Romawi maupun Persia.

Kamis, 22 November 2018

Kepemimpinan Juga Merupakan Tugas Kenabian


Hari-hari ini kita sering mendengar tema tentang tentang keteladanan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Di antara teladan beliau yang barangkali kurang mendapatkan porsi semestinya adalah soal kepemimpinan.

Yap, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam adalah seorang pemimpin dengan maknanya yang utuh. Bukan hanya kultural, tapi juga struktural. Khususnya setelah beliau hijrah ke Madinah. Karenanya, beliau bukan sekedar jadi imam shalat dan 'ngajar ngaji', tapi juga memutuskan perang sekaligus menjadi panglimanya, menjatuhkan hukum, menyepakati perjanjian-perjanjian dan mengatasi berbagai urusan sosial lainnya.

Bahkan para nabi pun juga memiliki posisi yang sama, menjadi pemimpin bagi umatnya. Nanti di hari kiamat setiap umat akan dipanggil berdasarkan pemimpinnya masing-masing yang tak lain adalah para nabi mereka.

يَوْمَ نَدْعُو كُلَّ أُنَاسٍ بِإِمَامِهِمْ
“(Ingatlah) suatu hari (yang di hari itu) Kami panggil tiap umat dengan pemimpinnya.” (QS. Al-Isra: 71)
Karenanya jumhur ulama, sebagaimana dikutip oleh Ibnu Katsir dalam kitabnya Qashashul Anbiya, menguatkan pendapat bahwa para nabi semuanya laki-laki. Di antara alasannya adalah bahwa para nabi memiliki posisi sebagai pemimpin umat tertinggi yang tidak boleh dilimpahkan kepada wanita.

Teladan kepemimpinan Rasulullah shallallahu alaihi tentu sangat banyak, namun satu hal yang menarik adalah bagaimana sebagai pemimpin beliau menanamkan kesadaran di tengah para shahabatnya bahwa kepemimpinan itu perkara yang sangat mendasar di tengah masyarakat muslim. 

Maka, setiap kali mengutus pasukan, baik besar maupun kecil, beliau selalu menentukan siapa pemimpinnya, setiap kali meninggalkan kota Madinah untuk tugas tertentu, tak pernah lupa beliau tetapkan siapa pemimpin sementara di Madinah sepeninggalnya. Bahkan beliau berpesan, jika kaum muslimin bepergian minimal bertiga hendaknya menunjuk salah seorang sebagai pemimpinnya (HR. Abu Daud).

Kesadaran ini tertanam kuat dalam benak para sahabat. Karena itu dapat dipahami bagaimana kemudian para sahabat, ketika Rasulullah shallallahu wafat, bahkan sebelum Rasulullah dimakamkan, mereka segera melakukan syura untuk segera menetapkan siapa pemimpin mereka. Sebuah gambaran betapa mereka sangat memandang urgen soal kepemimpinan dan siapa sosok yang layak menjadi pemimpinnya, sehingga mereka tidak sudi ada kekosongan kepemimpinan pasca wafatnya baginda shallallahu alaihi wa sallam.

Demikianlah sekelumit gambaran betapa kepemimpinan bagi seorang muslim mestinya merupakan perkara yang menjadi salah satu fokus perhatiannya. Tidak semestinya dia hanya asyik menonton dan mengamati. Tapi sedapat yang dia lakukan, ikut berperan bagi lahirnya kepemimpinan yang terbaik di tengah masyarakatnya, tentu dalam perspektif dirinya sebagai seorang muslim. Maka, jangan lemah berusaha dan berjuang untuk menghadirkan sosok-sosok terbaik yang akan menjadi pemimpin kita di tengah masyarakat.

Karena, kepemimpinan, selain dakwah, sesungguhnya juga merupakan tugas kenabian. Al Mawardi dalam kitabnya Al –Ahkam As-Sulthaniyah mengatakan;

الْإِمَامَةُ مَوْضُوعَةٌ لِخِلَافَةِ النُّبُوَّةِ فِي حِرَاسَةِ الدِّينِ وَسِيَاسَةِ الدُّنْيَا

“Kepemimpinan ditetapkan untuk melanjutkan tugas kenabian untuk mengawal agama dan mengelola urusan dunia.”

Selasa, 20 November 2018

"Orang Baik" Itu Banyak Teman, Tetapi "Penyeru Kebaikan" Akan Banyak Musuh*





Imam Ibnu Qudamah pernah ditanya :
"Apa_bedanya_Orang_Baik (Shalih) dan Penyeru Kebaikan (Mushlih)?"
Beliau menjawab:

 الصالح خيره لنفسه والمصلح خيره لنفسه ولغيره.
Orang Baik (Shalih), melakukan kebaikan untuk dirinya, sedangkan Penyeru Kebaikan (Muslih) mengerjakan kebaikan untuk dirinya dan untuk orang lain.

الصالح  تحبُه الناس. والمصلح تعاديه الناس .
Orang Baik, dicintai manusia,Penyeru Kebaikan dimusuhi manusia.

Beliau ditanya lagi oleh muridnya,
"Kenapa_demikian ?"
Jawabnya:

الحبيب المصطفى(صلى الله عليه وسلم) قبل البعثة أحبه قومه  لأنه صالح .
Rasulullah sebelum diutus sebagai Rasul, beliau dicintai oleh kaumnya karena beliau adalah orang baik.
ولكن لما بعثه الله تعالى صار مصلحًا فعادوه وقالوا ساحر كذاب مجنون.
Namun ketika Allah ta'ala mengutus nya sebagai Penyeru Kebaikan, kaum nya langsung memusuhinya dengan menggelarinya sebagai Tukang sihir, Pendusta, Gila, dll.

Ibnu Qudamah kemudian menambah kan:
 لأن المصلح يصطدم بصخرة 

أهواء من يريد أن يصلح من فسادهم
Karena Penyeru Kebaikan 'menyikat' batu besar nafsu angkara dan memperbaikinya dari kerusakan.
Itulah sebabnya kenapa Luqman al Hakim menasihati anaknya agar #BERSABAR ketika melakukan perbaikan, karena dia pasti akan menghadapi permusuhan. Disebutkan dalam Al Quran:
يا بني أقم الصلاة وأمر بالمعروف وانهَ عن المنكر واصبر على ما أصابك. 

"(Lukman berkata) Hai anakku tegakkan shalat, perintahkan kebaikan, laranglah kemungkaran, dan bersabar lah atas apa yang menimpamu."

Berkata Ahlul Ilmi:

مصلحٌ واحدٌ أحب إلى الله من آلاف الصالحين.
"Satu penyeru kebaikan lebih dicintai Allah daripada ribuan orang baik (yang tidak menyerukan kebaikkan)."
Sesungguhnya melalui penyeru kebaikan itulah, Allah menjaga umat ini. Sedang orang baik hanya cukup menjaga dirinya sendiri.
Maka marilah kita berusaha dengan sungguh-sungguh untuk menjadi penyeru kebaikkan.

Biodata Rasulullah S.A.W


Nama :
Muhammad bin Abdullah bin Abdul Muttalibs bin Hashim
Tarikh lahir :
Subuh hari Isnin, 12 Rabiulawal_ bersamaan 20 April 571 Masehi
(dikenali sebagai Tahun Gajah; sempena peristiwa tentera bergajah Abrahah yang menyerang kota Kaabah)
Tempat lahir :
Di rumah Abu Talib, Makkah Al-Mukarramah.
Nama Ayah :
Abdullah bin Abdul Muttalib bin Hashim.

Rabu, 14 November 2018

Sifat Generasi Yang Dijanjikan Kemenangan



Mari sama-sama kita simak firman Allah SWT,
“Allah telah menjanjikan kepada orang-orang diantara kamu yang beriman dan yang mengerjakan kebaikan, bahwa Dia sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka dengan agama yang telah Dia ridhai. Dan Dia benar-benar mengubah (keadaan) mereka, setelah berada dalam ketakutan menjadi aman sentosa. Mereka (tetap) menyembah-Ku dengan tidak mempersekutukan-Ku dengan sesuatu pun. Tetapi barangsiapa (tetap) kafir setelah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik”. (an-Nur: 55)
Ayat ini menghembuskan ketenangan di hati orang-orang beriman, bahwa setiap orang yang beriman kepada Allah pasti mendapatkan janji tersebut. Janji Allah pasti benar dan ditepati.

Karena itu, Allah mengungkapkannya dengan kata kerja bentuk lampau (wa’ada). Firman Allah: 

Thalut, Dawud, Jalut; Anugerah Kepemimpinan, Seleksi Ketaatan dan Runtuhnya Mitos Kezhaliman

Tadabbur Surat Al-Baqarah Ayat 246-252:

Dari Tamhish menuju Tsabat

Sejak salah satu ulama sepuh berhasil digandeng petahana, kuat firasat saya, bahwa akan ada beberapa ulama lain yang juga menyeberang. Kilatan kekuasaan memang begitu menggoda, melenakan mereka yang kena sorotannya. Lupa HRS belum bisa kembali, lupa ABB yang diperlakukan tidak manusiawi, lupa ulama dan ummat yang makin sering dikriminalisasi. 

Masa-masa kritis seperti ini, saat dolar tembus 15 rebu, hutang luar negeri diatas 5 ribu trilyun, adalah ujian sebenarnya dari positioning kita. Inilah proses tamhish menuju tsabat, yang digambarkan sempurna oleh Al-Quran, surat Al-Baqarah 246-252. 

Saya copaskan disini tafsirnya, untuk memudahkan anda. Terus terang, penggalan cerita ini adalah salah satu ayat-ayat favorit saya.

Rabu, 31 Oktober 2018

9 Kitab Hadits Dan Terjemahan




  • Tersedia Online, tidak perlu diinstal dan tidak menyita memori penyimpanan HP.
  • Teks arab dan terjemahan dapat disalin/copy.
  • Fasilitas pencarian kata dalam bahasa arab dan indonesia, ataupun berdasarkan nomor hadits.
  • Dilengkapi derajat/kedudukan hadits, sanad, biografi imam, dll.

Terdiri dari:
1. Sahih Bukhari
2. Sahih Muslim
3. Sunan Abu Daud
4. Sunan At-Tirmidzi
5. Sunan An-Nasa'i
6. Sunan Ibnu Majah
7. Musnad Ahmad
8. Muwatha' Malik
9. Sunan Ad-Darimi
Plus Al-Qur'an al-Karim

Segera kunjungi dan simpan web ini di HP/Laptop anda:
http://kutubun.com
Ayo Ikut Menyebarkan Sumber Keilmuan Islam

Senin, 29 Oktober 2018

Sabar : Keajaiban Seorang Mukmin




Dari Suhaib r.a., bahwa Rasulullah saw. bersabda, 
“Sungguh menakjubkan perkaranya orang yang beriman, karena segala urusannya adalah baik baginya. Dan hal yang demikian itu tidak akan terdapat kecuali hanya pada orang mukmin; yaitu jika ia mendapatkan kebahagiaan, ia bersyukur, karena (ia mengetahui) bahwa hal tersebut merupakan yang terbaik untuknya. Dan jika ia tertimpa musibah, ia bersabar, karena (ia mengetahui) bahwa hal tersebut merupakan hal terbaik bagi dirinya.” (HR. Muslim) 

Rabu, 10 Oktober 2018

20 Macam Type Hati Manusia Yang Terdapat Di Dalam Al-Qur’an, Yang Manakah Hati Kita?




Setiap manusia mempunyai hati.

Dan dari hati tersebutlah yang memerintahkan manusia didalam semua gerak dan aktifitasnya...

Ingatlah bahwa ada 20 (dua puluh) macam sifat hati manusia yang disebutkan di dalam Al-Qur’anul Karim, yaitu :

‎القلبُ السَّلِيْمْ : 
‎وهو مخلص لله وخالٍ من الكفر والنفاق والرذيلة . 
‎{ إِلَّا مَنْ أَتَى اللَّـهَ بِقَلْبٍ سَلِيمٍ } 
‎﴿الشعراء: ٨٩﴾

1. Hati yang SALIM, yang selamat dan suci...
"Yaitu hati yang ikhlas dan kosong dari sifat kufur, munafik, dan kotoran."
(QS. Asy-syuara : 89)

Minggu, 02 September 2018

Para Pengkhianat Itu Akan Dimakan Anjing-Anjing Kurap Milik Musuh


SEJARAH SELALU BERULANG

Ketika pasukan Jenghis Khan  (Wafat 18 Agustus 1227, Yinchuan-China) mulai merangsak memasuki kota Islam Bukhara ( sekarang berada di negara Uzbekistan, yaitu sebuah kota agung kotanya Imam Ahli Hadis yaitu Imam Bukhari) dan ketika pasukan Tatar tersebut sudah memblokade dan mengepung kota muslim tersebut pada tahun 1220M, maka Jenghis Khan pun menyeru kepada penduduk kota Bukhara untuk menyerah dan jaminan keamanan mereka berada dibawah kekuasaan Pasukan Mongol tersebut. 

Selasa, 28 Agustus 2018

Rejeki



  
Yang kerja keras belum tentu mendapat banyak.
Yang kerja sedikit belum tentu mendapat sedikit.

Karena sesungguhnya sifat Rezeki adalah mengejar, bukan dikejar.
Rezeki akan mendatangi,
bahkan akan mengejar,
hanya kepada orang yang pantas didatangi….

Maka, pantaskan dan patutkan diri untuk pantas di datangi, atau bahkan dikejar rezeki.
Inilah hakikat ikhtiar…

Setiap dari kita telah ditetapkan rezekinya sendiri-sendiri.

Hadits Ke Dua Puluh Empat


عَنْ أَبِي ذَرٍّ الْغِفَارِي رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِيْمَا يَرْوِيْهِ عَنْ رَبِّهِ عَزَّ وَجَلَّ أَنَّهُ قَالَ : يَا عِبَادِي إِنِّي حَرَّمْتُ الظُّلْمَ عَلىَ نَفْسِي وَجَعَلْتُهُ بَيْنَكُمْ مُحَرَّماً، فَلاَ تَظَالَمُوا . يَا عِبَادِي كُلُّكُمْ ضَالٌّ إِلاَّ مَنْ هَدَيْتُهُ، فَاسْتَهْدُوْنِي أَهْدِكُمْ . يَا عِبَادِي كُلُّكُمْ جَائِعٌ إِلاَّ مَنْ أَطْعَمْتُهُ فَاسْتَطْعِمُوْنِي أَطْعِمْكُمْ . يَا عِبَادِي كُلُّكُمْ عَارٍ إِلاَّ مَنْ كَسَوْتُهُ فَاسْتَكْسُوْنِي أَكْسُكُمْ . يَا عِبَادِي إِنَّكُمْ تُخْطِئُوْنَ بِاللَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَأَناَ أَغْفِرُ الذُّنُوْبَ جَمِيْعاً، فَاسْتَغْفِرُوْنِي أَغْفِرْ لَكُمْ، يَا عِبَادِي إِنَّكُمْ لَنْ تَبْلُغُوا ضُرِّي فَتَضُرُّوْنِي، وَلَنْ تَبْلُغُوا نَفْعِي فَتَنْفَعُوْنِي . يَا عِبَادِي لَوْ أَنَّ أَوَّلَكُمْ وَآخِرَكُمْ وَإِنْسَكُمْ وَجِنَّكُمْ كَانُوا عَلَى أَتْقَى قَلْبِ رَجُلٍ وَاحِدٍ مِنْكُمْ مَا زَادَ ذَلِكَ فِي مُلْكِي شَيْئاً . يَا عِبَادِي لَوْ أَنَّ أَوَّلَكُمْ وَآخِرَكُمْ وَإِنْسَكُمْ وَجِنَّكُمْ كَانُوا عَلَى أَفْجَرِ قَلْبِ رَجُلٍ وَاحِدٍ مِنْكُمْ مَا نَقَصَ ذَلِكَ مِنْ مُلْكِي شَيْئاً . يَا عِبَادِي لَوْ أَنَّ أَوَّلَكُمْ وَآخِرَكُمْ وَإِنْسَكُمْ وَجِنَّكُمْ قَامُوا فِي صَعِيْدٍ وَاحِدٍ فَسَأَلُوْنِي فَأَعْطَيْتُ كُلَّ وَاحِدٍ مَسْأَلَتَهُ مَا نَقَصَ ذَلِكَ مِمَّا عِنْدِي إِلاَّ كَمَا يَنْقُصُ الْمَخِيْطُ إِذَا أُدْخِلَ الْبَحْرَ . يَا عِبَادِي إِنَّمَا هِيَ أَعَمَالُكُمْ أُحْصِيْهَا لَكُمْ ثُمَّ أُوْفِيْكُمْ إِيَّاهَا فَمَنْ وَجَدَ خَيْراً فَلْيَحْمَدِ اللهَ وَمَنْ وَجَدَ غَيْرَ ذَلِكَ فَلاَ يَلُوْمَنَّ إِلاَّ نَفْسَهُ . 
[رواه مسلم] 

Terjemah hadits / ترجمة الحديث : 

Dari Abu Dzar Al Ghifari radhiallahuanhu dari Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam sebagaimana beliau riwayatkan dari Rabbnya Azza Wajalla bahwa Dia berfirman: Wahai hambaku, sesungguhya aku telah mengharamkan kezaliman atas diri-Ku dan Aku telah menetapkan haramnya (kezaliman itu) diantara kalian, maka janganlah kalian saling berlaku zalim. Wahai hambaku semua kalian adalah sesat kecuali siapa yang Aku beri hidayah, maka mintalah hidayah kepada-Ku niscaya Aku akan memberikan kalian hidayah. Wahai hambaku, kalian semuanya kelaparan kecuali siapa yang aku berikan kepadanya makanan, maka mintalah makan kepada-Ku niscaya Aku berikan kalian makanan. Wahai hamba-Ku, kalian semuanya telanjang kecuali siapa yang aku berikan kepadanya pakaian, maka mintalah pakaian kepada-Ku niscaya Aku berikan kalian pakaian. Wahai hamba-Ku kalian semuanya melakukan kesalahan pada malam dan siang hari dan Aku mengampuni dosa semuanya, maka mintalah ampun kepada-Ku niscaya akan Aku ampuni. Wahai hamba-Ku sesungguhnya tidak ada kemudharatan yang dapat kalian lakukan kepada-Ku sebagaimana tidak ada kemanfaatan yang kalian berikan kepada-Ku. Wahai hambaku seandainya sejak orang pertama di antara kalian sampai orang terakhir, dari kalangan manusia dan jin semuanya berada dalam keadaan paling bertakwa di antara kamu, niscaya hal tersebut tidak menambah kerajaan-Ku sedikitpun. Wahai hamba-Ku seandainya sejak orang pertama di antara kalian sampai orang terakhir, dari golongan manusia dan jin di antara kalian, semuanya seperti orang yang paling durhaka di antara kalian, niscaya hal itu mengurangi kerajaan-Ku sedikitpun juga. Wahai hamba-Ku, seandainya sejak orang pertama di antara kalian sampai orang terakhir semuanya berdiri di sebuah bukit lalu kalian meminta kepada-Ku, lalu setiap orang yang meminta Aku penuhi, niscaya hal itu tidak mengurangi apa yang ada pada-Ku kecuali bagaikan sebuah jarum yang dicelupkan di tengah lautan. Wahai hamba-Ku, sesungguhnya semua perbuatan kalian akan diperhitungkan untuk kalian kemudian diberikan balasannya, siapa yang banyak mendapatkan kebaikaan maka hendaklah dia bersyukur kepada Allah dan siapa yang menemukan selain (kebaikan) itu janganlah ada yang dicela kecuali dirinya. 
(Riwayat Muslim) 

Minggu, 03 Juni 2018

Mengurai Salah Paham Tentang Merapatkan & Meluruskan Shaff




Oleh : Abdullah Al Jirani


Awalnya, kami ingin menyusun artikel tentang permasalahan “meluruskan dan merapatkan shaff” secara luas dan detail. Akan tetapi, karena telah ada beberapa penulis yang menyusunnya, maka niat tersebut kami urungkan. Kali ini kami hanya akan fokus untuk membahas kekeliruan dalam hal memahami dan mengamalkan hadits-hadits tentang merapatkan dan meluruskan shaff saja. Dikarenkan masih sangat sedikit yang membahasnya.

Telah dimaklumi bersama, bahwa sebagian saudara-saudara kita, mempraktekkan hadits-hadits tentang merapatkan shaff dengan cara menempelkan mata kaki dengan mata kaki dan bahu dengan bahu ketika mulia shalat. Bahkan ada kejadian-kejadian yang lebih dari itu, seperti kondisi “mengangkang”, “mengejar” kaki orang lain, dan “tarik baju orang” yang tidak menempelkan mata kakinya.

Insya Allah, kita akan bahas masalah ini secara obyektif dan adil. Tanpa ada niatan untuk menyudutkan atau ingin merendahkan pihak tertentu. Akan tetapi, hanya semata upaya untuk meluruskan suatu permasalahan yang telah berlangsung lama dan diyakini sebagai sesuatu yang benar.

Sabtu, 17 Maret 2018

Surat 55 Ar-Rahman





Didalam Surat 55 Ar-Rahman ada pengulangan satu ayat yg berbunyi : 

فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ

"Fabiayyi aala 'i rabbi-kumaa tukadzdzibaan"

Artinya : "Maka Nikmat Tuhan-mu yang manakah yang 'Kamu Dustakan'?"

Kalimat ini diulang-ulang sebanyak 31x oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala. 
Dalam ayat: 
13, 16, 18, 21, 23, 25, 28, 30, 32, 34, 36, 38, 40, 42, 45, 47, 49, 51, 53, 55, 57, 59, 61, 63, 65, 67, 69, 71, 73, 75, 77 👇
Apa gerangan makna kalimat tersebut ?
Setelah Allah menguraikan beberapa nikmat yang dianugerahkan kepada kita, lalu Allah bertanya : 

Ciri-ciri orang Munafik berdasarkan ayat Al-Qur'an



Di dalam Al-Qur'an justru sifat-sifat orang Munafik dijelaskan dengan lebih jelas lagi, dan salah satunya adalah: "Memilih orang kafir sebagai pemimpin".

Selengkapnya, mari kita lihat ciri-ciri orang Munafik berdasarkan ayat Al-Qur'an di bawah ini. 
1. Selalu menghalangi orang Islam dalam menjalankan perintah Allah dan Rasul-Nya (QS. An-Nisaa: 61)

Selasa, 20 Februari 2018

5 Model Menyelesaikan Konflik Suami- Istri…nomor 3 seru bangetzzz…


Sesuatu yang sangat wajar bila konflik terjadi pada setiap pasangan suami dan istri dalam mengarungi rumah tangga. Karena dengan munculnya konflik bisa memacu dan meng-up grade “tingkat kematangan” dari keduanya, baik suami nya maupun istrinya. 

Lewat konflik, hidup berumah tangga menjadi lebih berwarna, di bandingkan dengan yang jarang mengalami konflik suami- istri. Konflik mulai dari level ringan sampai dengan level berat, mesti ada dan dialami oleh suami istri dalam menjalani rumah tangganya.


Tentunya setiap konflik yang terjadi tersebut harus bisa disikapi dengan cara yang “bijak” dan selalu dicarikan jalan keluarnya agar konflik sesegera mungkin teratasi. 

Namun, jika konflik belum menemukan solusinya, bahkan terjadi “pembiaran” tanpa ada yang mau menyelesaikan dari kedua pihak yang berkonflik, maka sebaiknya berhati-hatilah bagi pasangan suami istri, akibat yang fatal dan konsekuensi yang ditimbulkan bisa membuat kecewa dan salah dalam mengambil keputusan. 

Rabu, 14 Februari 2018

Cara Keluar Dari Konflik Level Pertama





Oleh : Cahyadi Takariawan

Sudah sering saya sampaikan, bahwa pada umumnya konflik suami istri terjadi dalam tiga level. 

Level pertama adalah the unvisible conflict, 
yaitu konflik yang masih ada di dalam batin atau perasaan dan belum diekspresikan. 
Level kedua adalah the perceived / experienced conflict, 
yaitu konflik yang sudah sama-sama diketahui, dialami atau sudah tampak di permukaan. Suami dan isteri sudah sama-sama mengalami perbedaan yang muncul dalam bentuk percekcokan, pertengkaran atau perlawanan. 
Level ketiga adalah the fighting, 
yaitu konflik yang sudah berubah menjadi tindakan fisik, seperti pukulan, tendangan, tamparan, atau tindakan lain yang bersifat fisik.

Senin, 12 Februari 2018

Inilah 10 Sahabat Nabi yang Dijamin Allah Masuk Surga


Rasulullah merupakan sosok yang sangat dicintai oleh siapa saja yang pernah bertemu dengannya, terutama oleh sahabat-sahabatnya.

Sepeninggal Rasulullah, di tangan merekalah perjuangan Islam diteruskan dan lewat mereka jugalah ilmu Islam berkembang dan berjaya sampai hari ini.

Lantas, siapa sih yang berhak menyandang gelar mulia sebagai sahabat nabi ini? Menurut Imam Al-Bukhari rahimahullah, “Siapa saja dari kalangan kaum muslimin, yang pernah menyertai dan melihat Rasulullah, maka ia terhitung sahabat nabi”. (Shahih Bukhari)

Imam Ahmad rahimahullah melalui Ibnu Taimiyyah berkata, (sahabat adalah) “Siapa saja yang menyertai Rasulullah setahun, sebulan, sehari, atau sesaat, atau melihat ia, maka ia termasuk sahabat Nabi. Derajat masing-masing ditentukan menurut jangka waktunya menyertai Rasulullah.”

Rabu, 07 Februari 2018

Indikator Kebahagiaan Hidup di Dunia





Ibnu Abbas RA menjelaskan, ada 7 indikator kebahagiaan hidup di dunia yaitu :

1.Qolbun Syakirun (hati yang selalu bersyukur), 
artinya selalu menerima apa adanya (qona'ah), sehingga tidak ada ambisi yang berlebihan, tidak ada stres, inilah nikmat bagi hati yang selalu bersyukur.

Senin, 22 Januari 2018

14 Prinsip Mendidik Anak Menurut Al-Qur'an



Ada 14 prinsip dasar keluarga muslim dalam mendidik anak menurut Al Qur’an, berikut ini:
  1. Anakmu bukanlah pilihanmu. Mereka menjadi anakmu bukan juga karena keinginan mereka, tetapi takdir Allah.(QS. 28: 68, QS. 42 : 49-50)
  2. Karena apa yang Allah takdirkan untukmu, maka itulah amanah yang harus ditunaikan. (QS. 8 : 27-28)

Rabu, 17 Januari 2018

Jujur walaupun Langit Runtuh,




Saudaraku, pagi ini yuk kita tadaburi ayat al Quran berikut:


إِذَا لَقُوا الَّذِينَ آمَنُوا قَالُوا آمَنَّا وَإِذَا خَلَوْا إِلَىٰ شَيَاطِينِهِمْ قَالُوا إِنَّا مَعَكُمْ إِنَّمَا نَحْنُ مُسْتَهْزِئُونَ
Dan apabila mereka berjumpa dengan orang-orang yang beriman, mereka berkata: “Kami ini telah beriman”, dan apabila mereka telah bersendirian dengan setan-setan mereka, mereka katakan: “Sesungguhnya kami adalah (tetap) bersama kamu, kami ini hanyalah mengolok-olokkan mereka itu (14)

Ayat di atas merupakan salah satu ciri penting sifat orang munafik: tak bisa dipercaya. Inilah sifat orang yang pagi ngomong A, siang ngomong B untuk hal yang sama atau orang yang ngomong ke A berbeda dengan ketika ngomong ke B, untuk hal yg sama.