Selasa, 20 Februari 2018

5 Model Menyelesaikan Konflik Suami- Istri…nomor 3 seru bangetzzz…


Sesuatu yang sangat wajar bila konflik terjadi pada setiap pasangan suami dan istri dalam mengarungi rumah tangga. Karena dengan munculnya konflik bisa memacu dan meng-up grade “tingkat kematangan” dari keduanya, baik suami nya maupun istrinya. 

Lewat konflik, hidup berumah tangga menjadi lebih berwarna, di bandingkan dengan yang jarang mengalami konflik suami- istri. Konflik mulai dari level ringan sampai dengan level berat, mesti ada dan dialami oleh suami istri dalam menjalani rumah tangganya.


Tentunya setiap konflik yang terjadi tersebut harus bisa disikapi dengan cara yang “bijak” dan selalu dicarikan jalan keluarnya agar konflik sesegera mungkin teratasi. 

Namun, jika konflik belum menemukan solusinya, bahkan terjadi “pembiaran” tanpa ada yang mau menyelesaikan dari kedua pihak yang berkonflik, maka sebaiknya berhati-hatilah bagi pasangan suami istri, akibat yang fatal dan konsekuensi yang ditimbulkan bisa membuat kecewa dan salah dalam mengambil keputusan. 

Rabu, 14 Februari 2018

Cara Keluar Dari Konflik Level Pertama





Oleh : Cahyadi Takariawan

Sudah sering saya sampaikan, bahwa pada umumnya konflik suami istri terjadi dalam tiga level. 

Level pertama adalah the unvisible conflict, 
yaitu konflik yang masih ada di dalam batin atau perasaan dan belum diekspresikan. 
Level kedua adalah the perceived / experienced conflict, 
yaitu konflik yang sudah sama-sama diketahui, dialami atau sudah tampak di permukaan. Suami dan isteri sudah sama-sama mengalami perbedaan yang muncul dalam bentuk percekcokan, pertengkaran atau perlawanan. 
Level ketiga adalah the fighting, 
yaitu konflik yang sudah berubah menjadi tindakan fisik, seperti pukulan, tendangan, tamparan, atau tindakan lain yang bersifat fisik.

Senin, 12 Februari 2018

Inilah 10 Sahabat Nabi yang Dijamin Allah Masuk Surga


Rasulullah merupakan sosok yang sangat dicintai oleh siapa saja yang pernah bertemu dengannya, terutama oleh sahabat-sahabatnya.

Sepeninggal Rasulullah, di tangan merekalah perjuangan Islam diteruskan dan lewat mereka jugalah ilmu Islam berkembang dan berjaya sampai hari ini.

Lantas, siapa sih yang berhak menyandang gelar mulia sebagai sahabat nabi ini? Menurut Imam Al-Bukhari rahimahullah, “Siapa saja dari kalangan kaum muslimin, yang pernah menyertai dan melihat Rasulullah, maka ia terhitung sahabat nabi”. (Shahih Bukhari)

Imam Ahmad rahimahullah melalui Ibnu Taimiyyah berkata, (sahabat adalah) “Siapa saja yang menyertai Rasulullah setahun, sebulan, sehari, atau sesaat, atau melihat ia, maka ia termasuk sahabat Nabi. Derajat masing-masing ditentukan menurut jangka waktunya menyertai Rasulullah.”

Rabu, 07 Februari 2018

Indikator Kebahagiaan Hidup di Dunia





Ibnu Abbas RA menjelaskan, ada 7 indikator kebahagiaan hidup di dunia yaitu :

1.Qolbun Syakirun (hati yang selalu bersyukur), 
artinya selalu menerima apa adanya (qona'ah), sehingga tidak ada ambisi yang berlebihan, tidak ada stres, inilah nikmat bagi hati yang selalu bersyukur.