Rabu, 24 Juli 2019

Kenali Tiga Sumber Kesalahan Manusia



Setiap kesalahan pasti ada asalnya dan setiap pelanggaran pasti ada sumbernya. Apabila kita menengok pada ayat-ayat Al-Qur’an, setidaknya kita akan menemukan tiga sumber kesalahan manusia.

1. Melakukan Sesuatu Atas Dasar Keraguan.
Seringkali manusia melangkah atas dasar keraguan. Belum memiliki informasi yang pasti, ia sudah berani menuduh orang. Belum mendapatkan data yang valid, ia sudah berani mengambil keputusan.
Andaikan manusia selalu melangkah berdasarkan keyakinan, maka ia tidak akan terjerumus dalam kesalahan. Bahkan Al-Qur’an seringkali mengingatkan dalam ayat-ayat sucinya seperti ketika berkhitob kepada Nabi Muhammad saw.

Sabtu, 13 Juli 2019

Dampak Buruk Ujub (Riya)



Bismillaahirrohmaanirrohiim 
Assalamu'alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh,

Ujub mengakibatkan dampak buruk yang banyak, diantaranya :

1. Orang Yang Ujub Akan Membuahkan Kesombongan.
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam mengancam orang yang sombong tidak akan masuk Jannah. Sombong itu menolak kebenaran dan meremehkan manusia...
2. Orang Yang Ujub Tidak Merasa Bersalah/Berdosa.
Orang yang tidak merasa berdosa tidak akan meminta ampun kepada Allah.
Bagaimana mungkin dia akan bertaubat dari dosa ujub sedangkan dirinya merasa tidak berdosa...?
Padahal setiap muslim butuh ampunan dan penerimaan taubat dari Allah...

3. Orang Yang Ujub Akan Selalu Merasa Dirinya Benar.

Ia bersikeras dengan keyakinannya meskipun dalam kesesatan...
Allah berfirman yang artinya,
"Katakanlah (Muhammad), apakah perlu Kami beritahukan kepada kalian, orang-orang yang paling merugi amal perbuatan mereka...? (Yaitu) orang-orang yang sesat usaha mereka dalam kehidupan dunia, sedangkan mereka mengira telah berbuat sebaik - baiknya..."
(Surat Al Kahfi 103-104)
Orang yang ujub tidak mau mendengar orang yang menasihatinya dan tidak suka kepada orang yang mengkritiknya. Ia juga enggan untuk bertanya kepada orang yang lebih berilmu darinya dalam masalah yang belum dipahaminya...
Orang yang ujub tidak suka bermusyawarah dan meminta pendapat orang lain. Bahkan ia enggan untuk shalat istikharah, ia bangga tidak suka shalat istikharah padahal Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam mengajarkan para sahabat radhiallahu anhum untuk shalat istikharah dalam setiap perkara...
Orang yang ujub senang tampil beda, suka berdebat untuk mencari pembenaran... 

4. Orang Yang Ujub Tidak Akan Bersyukur Kepada Allah.
Karena ia melupakan Allah sebagai Pemberi segala nikmat, karunia dan taufik. Kufur nikmat membuahkan adzab yang pedih dari Allah...

5. Orang Yang Ujub Merasa Berjasa Kepada Allah.

Ia akan meremehkan dosa, dan menganggap sudah banyak tabungan akhiratnya. Padahal tidak ada jaminan setiap amal kebaikan yang kita lakukan itu diterima Allah.
Meremehkan dosa merupakan tanda orang munafik. Meremehkan dosa akan menjerumuskan kepada dosa besar yang membinasakannya...

6. Orang Yang Ujub Mengungkit Kepada Manusia Kebaikannya.
Mengungkit kebaikan itu menghapuskan amal kebaikan...

7. Orang Yang Ujub Merasa Dirinya Orang Suci Dan Sempurna...
Ia merasa sebagai orang yang superior. Allah melarang kita mensucikan diri.
... فلا تزكوا أنفسكم... 
"...Janganlah kalian menganggap diri kalian suci..."(Surat An Najm 32)

Sadarilah akan segala kekurangan diri untuk terus kita perbaiki dalam rangka mensucikan jiwa. Hanya Allah saja yang berkuasa untuk mensucikan jiwa kita...
"Kalaulah bukan karena karunia Allah dan rahmatNya kepada kalian niscaya tidak ada seorang pun yang suci (bersih dari perbuatan keji dan mungkar) selama lamanya, tetapi Allah membersihkan siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui..."
(Surat An Nuur 21)
اللهم آت نفسي تقواها وزكها انت خير من زكاها انت وليها ومولاها
"Ya Allah berilah kepada jiwaku ketakwaannya dan sucikanlah jiwaku, Engkau sebaik baik Yang mensucikan jiwa, Engkau Pelindung jiwa dan pemiliknya..."

Oleh : Fariq Gasim Anuz

Sumber : Pengajian Kalam Salam, Khrisna Satria Gunawan

Kamis, 11 Juli 2019

Manusia Monyet


Dan sesungguhnya telah kamu ketahui orang-orang yang melanggar di antaramu pada hari Sabtu, lalu Kami berfirman kepada mereka: "Jadilah kamu kera yang hina".(QS. Al-Baqarah:65)

Manusia monyet adalah manusia yang memiliki perangai dan sikap seperti monyet. Tidak berbeda dengan monyet yang ada di hutan atau yang dipelihara oleh manusia seperti di kebun binatang.