■□□□□□□□□□□□□□□□□□□□■
Bersyukur dan beruntungnya saudara² kita yang sedang menunaikan haji. Mereka sedang berada di tanah dan udara tempat ayat² Allah turun, diterima oleh Rasulullah, diantar oleh pemimpin malaikat, Jibril.
Itulah tanah haram. Belum lepas landas pesawat, berlinang air mata. Ya Rabb. Haru biru perasaan dan jiwa. Di tanah itu terjadi kisah heroik dan tauladan mulia, keluarga Ibrahim. Isterinya berlari² mencari penghidupan, tentang keberlangsungan dakwah mulia ini.
Rasakan dan renungkanlah. Di sanalah Rasulullah merintis dakwah mulia, menghadapi berbagai tantangan Abu Jahal dll. Pemboikotan yang teramat menyakitkan. Di tanah itu mereka berjalan hijrah dari Mekah ke Madinah. Bukan 25-30 km, tapi sekitar 450 km. Tidak ada bis atau kereta cepat yang nyaman dan memudahkan. Melainkan padang tandus tanpa rest area.
Di sana terjadi pembinaan pembentukan jiwa muslim, berawal di rumah Arqam bin Abil Arqam. Di tanah itu peristiwa Badr, Uhud, Mu'tah, Tabuk, Fathu Mekah dll. Juga peristiwa heroik menumpas dan mengusir yahudi Bani Quraizhoh Nadhir, juga Khaibar.
Di tanah itu barisan mukminin berikrar setia, bai'atul Aqobah dan bai'atu Ridwan, yang sangat mempengaruhi percepatan dakwahnya.
Haji memang Arofah. Ada thowaf sa'i, jumroh. Ada Mina dan Muzdalifah. Ada upaya mencium hajarul aswad orang berdesak²an. Menikmati khusyu'nya shalat dzikir dan doa di depan Ka'bah, Masjidil Haram. Juga nikmatnya Masjid Nabawi yang selalu dirindukan. Ada Raudhoh di dalamnya yang selalu menenangkan dan menyejukkan.
Tapi haji itu juga menggerakkan, dari satu pos ke pos yang lain. Move! Haji itu juga tentang ketinggian, persaudaraan, dan kemenangan. Semua bermula dari tanah itu, membuat alam semesta Menyala hingga saat ini...
Zul Umar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar