■□□□□□□□□□□□□□□□□□□□□□■
*"Kita hanya bisa bergerak. Allah yang menentukan hasilnya".*
Allah sebutkan tentang haji di surah al-Baqarah, berada diantara ayat tentang syariat² Islam lainnya. Ada sholat, shaum, zakat, waris, muamalah, juga jihad. Ada pula secara khusus menjadi nama surah dalam alQur'an, surah alHajj.
Lengkap kurikulum haji itu. Ada aqidah, ibadah, akhlaq, muamalah, dakwah, juga siroh nabawiyah. Ada pembinaan pribadi muslim, keluarga muslim, juga masyarakat islami di atas aqidah dan syariat Islam. Bersatunya muslim dari berbagai penjuru negeri. Solidaritas muslimin, berada di atas perbedaan madzhab dan pemikiran. Islam yang universal, rahmatan lil 'alamin.
Saat pesawat menuju landing, mata memandang tanah (jazirah) Arab, tersentuh jiwa, mengalir air mata. Ya Rabb, inilah tanah dimana dulu kekasih kami, Rasulullah shallallaahu 'alaihi wasallam melaksanakan perintah merintis dan membangun risalah al-Islam.
يَٰٓأَيُّهَا ٱلْمُدَّثِّرُ قُمْ فَأَنذِرْ وَرَبَّكَ فَكَبِّرْ
Disini ia berdakwah. Disini ia menghadapi berbagai tekanan, intrik dan intimidasi. Disini ia membina kader² dakwah, mereka yang melanjutkan estafeta dakwah, hingga sampai pada kami di tanah air.
Jazirah itu. Di situ pula ia wafat, dipanggil oleh Rabbnya setelah menuntaskan tugasnya. Tidak bergetarkah?
Thawaf itu hebat. Ia memberi vibes kesucian, ketaatan, limpahan rahmat. Thawaf juga kekuatan. Pertama kali Rasulullah melakukannya membuka lengan kanan saat ihram, agar terlihat kekuatan Islam oleh musyrikin Mekah. Fenomena thawaf yang selain membentuk pribadi muslim dengan jiwa yang bersih, tapi juga menggentarkan musuh.
Sa'i itu perjuangan, pengorbanan dan tawakal. Mengenang pentingnya pembinaan keluarga muslim teladan, Nabiyullah Ibrahim dan Siti Hajar. Keluarga yang berhasil membina anak²nya menjadi Nabi. Abul Anbiya.
Ada mabit di Muzhdalifah, bermalam di hotel sejuta bintang. Ada Mina. Berhenti sejenak untuk kontemplasi, renungan diri secara mendalam.
وَرَبَّكَ فَكَبِّرْ وَثِيَابَكَ فَطَهِّرْ
Muzdalifah berasal dari kata izdilaf yang berarti al-iqtirab (mendekat) atau al-ijtima' (berkumpul). Mendidik jiwa betapa pentingnya selalu mendekat (taqarrub) pada Allah Sang Pencipta dan Pengatur Alam, Allah arRahman arRahim. Rasulullah banyak berdzikir malam itu. Jamaah mengambil kerikil, bak pasukan tentara yang sedang menyiapkan tenaga dan senjata untuk memutar melawan musuh laten, setan yang terkutuk. Ada praktek ukhuwah juga di sana.
Lontar jumrah, melempar sifat angkuh, iri dengki, dan sifat setan lainnya. Lempar itu mensimulasikan atau mempraktekkan akhlak agar tidak sebatas teori.
وَٱلرُّجْزَ فَٱهْجُرْ
Wuquf di Arafah. Puncak haji. tersentuh iman yang mendalam. Terutama iman kepada Allah dan hari Akhir yang banyak disebut dalam alQur'an secara bergandengan pada bacaan yang selalu mengetuk jiwa. Terbayang pengadilan padang mahsyar dan hari kebangkitan yang beberapa kali Allah sebutkan dalam alQuran dengan penekanan yang amat kuat. Wuquf juga tentang pertanggungjawaban! Ada muhasabah, muraqabah. Wuquf juga menggambarkan pembentukan masyarakat muslim yang kuat dan persaudaraan.
Itulah Haji. Bergerak dinamis dari satu tempat ke tempat lain. Move!
Itu semua tercapai jika dilakukan dengan ruh. Bukan sekedar fisik.
Betapa sayang jika jamaah muslimin tak sempat menikmati ruh nya. Tersita sekedar hafalan² bacaan, atau buku yang digantung dileher. Mata dan perhatian hanya tertuju pada buku. Meskipun itu penting.
Perjalanan haji. Belum turun pesawat, baru melihat padang pasir dari atas saja sudah bercucuran air mata. Dan termotivasi setia membela Islam dan muslimin.
Allahumma hajjan mabruran. Kebaikan yang melimpah, tumpah ruah. Mabruran adalah isim maf'ul berupa kata pasif. Artinya Allah yang menjadikan, menurunkan, dan memberikan limpahan kebaikan itu, pada jamaah haji yang Ia kehendaki. Kita hanya bisa bergerak...
Semoga Allah memilih kita mendapatkan hajjan mabruran.
Zul Umar.
DNAPemenang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar