Minggu, 29 Juni 2025

Berbagi Nutrisi dengan teman² Fraksi DPRD Kab Cirebon. 



■ Pertama:

Bahwa saling mengingatkan dan menasihati dalam alhaq dan sabar (QS. Al-Ashr) adalah tiang bagi tegaknya masyarakat muslim. Tanpa tiang ini, masyarakat Islami akan roboh. Wajar jika Imam Syafii mengatakan kandungan surah ini memuat sepertiga alQur'an. 

Seorang pejabat publik dengan karakteristik aktivitasnya di dunia politik yang khas sangat membutuhkan ini. Polutan yang mungkin saja mengenainya dalam hal orientasi hingga perilaku. Saran: Secara rutin fraksi mengundang muwajih yang bisa mengingatkan.

■ Kedua: 

Positioning, yakni sebagai etalase partai. Sebab memang harus tampil dan berbicara. Maka miliki standar (value). Jangan sampai dibawah standar.

Buatlah arus (energi/vibes) positif sesuai visi misi partai. Sebagai etalase, melalui berbagai aktivitas di dewan, bantu partai agar meningkat ektabilitas partai dengan branding, kinerja, dan perilaku positif. Sebab beberapa hal di DPRD tidak bisa dilakukan oleh struktur/anggota biasa, tapi sebagai Dewan bisa melakukannya.

■ Ketiga: 

Jadilah pembelajar yang cerdas dan cepat. Dengan berbagai latar belakang sebelumnya, belajar cepat menjadi keharusan. Bagaimana cara membaca RPJMD, KUA PPAS, APBD, identifikasi kebutuhan Daerah, Rencana Kerja Dinas, kebutuhan Perda², dll. 

Tanpa menguasai masalah dengan cermat, akan sulit untuk memberikan gagasan dan solusi bagi kemajuan pembangunan Daerah. 

Berkontribusilah agar IPM naik misalnya, stunting turun, minimalisir jalan berlubang dan tidak layak agar masyarakat nyaman, ekonomi tumbuh, level pendidikan meningkat, lingkungan hidup ok, penyakit masyarakat seperti judol pinjol diminimalisir, dll.

■ Keempat: 

Berusaha menjadi sahabat yang baik dan dipercaya, baik bagi partai² lain, kepala daerah, birokrat, Forkopimda, tokoh² daerah. Buat mereka nyaman dengan kita. Minimal, agar tidak ada resistensi terhadap kita. Kehadiran kita dalam rapat² menjadi dinantikan.

■ Kelima: 

Empati ke struktur dan anggota. Prioritaskan untuk hadir jika struktur sekalipun tingkat DPRa mengundang. Bagus jika mampu "mempromosikan" anggota yang layak untuk duduk di berbagai posisi dan organisasi. 

■ Keenam: 

Buatlah target pribadi dan fraksi. Bikinlah sejarah, sebagai anggota DPRD terbaik dan fraksi terbaik di masa antum. Menjadi contoh dan keteladanan. Ini amal yang luar biasa. Jangan puas dengan status baik saja, tapi berobsesilah menjadi yang terbaik. Jika kita berprestasi, itu poin berharga bagi partai sebagai daya ungkit.

■ Ketujuh: 

Perhatikanlah aspek ruhiyah dan ubudiyah. Kebutuhan kita sebagai pejabat publik terhadap ini lebih tinggi dibanding anggota biasa. Contoh: Fasilitasi keluar masuk hotel, interaksi politik yang terkadang dihadapkan dengan suasana abu-abu, dll. 

Ingatkah bahwa jabatan adalah amanah yang pasti akan diminta pertanggungjawaban. Jaga kebaikan (kehalalan) untuk dibawa ke keluarga (anak isteri), juga nama baik mereka.


Wallaahu a'lam.
Alfaqir, Zul Umar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar