■□□□□□□□□□□□□□□□□□□□■ |
Rutin kita baca doa ini. Saking rutinnya khawatir jadi sekedarnya. Tak hadir kekhusyu'an, membaca sambil bergegas pulang, atau dibaca ringan tanpa perhatian. Padahal tak ada yang basa basi atau remeh temeh dalam Islam. Bukan pula seremoni. Semua bacaan itu mahal. Semua tentang surga yang amat dirindukan.
Doa penutup majelis. Di dalamnya ada kandungan tasbih, rasa syukur, tawadhu', dan mohon ampunan. Ia juga sunnah Nabi, kebiasaan orang² sholeh. Maka bersamailah mereka dengan cara mengikuti kebiasaannya. Jika mereka menikmatinya, maka kitapun menikmatinya. Jangan jauh dari kebiasaan mereka.
كان رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول : بأخرة إذا أراد أن يقوم من المجلس : سبحانك اللهم وبحمدك ، أشهد أن لا إله إلا أنت ، أستغفرك وأتوب إليك فقال رجل : يا رسول الله ، إنك لتقول قولا ما كنت تقوله فيما مضى قال : كفارةٌ لما يكونُ في المجلسِ
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam biasanya ketika hendak bangkit dari majelis beliau mengucapkan,
سبحانك اللهم وبحمدك ، أشهد أن لا إله إلا أنت ، أستغفرك وأتوب إليك
(Mahasuci Engkau ya Allah. Dan segala pujian terhatur untuk-Mu. Tiada ilah yang berhak disembah kecuali Engkau. Aku memohon ampun kepada-Mu dan aku bertobat kepada-Mu.)
Lalu seorang sahabat bertanya,'Ya Rasulullah, Engkau baru saja berucap sesuatu yang belum pernah aku dapati engkau mengucapkan hal yang serupa.' Nabi menjawab,'Sebagai kaffarah yang terjadi di majelis.'" (HR. Dawud).
Mari sejenak renungi hikmahnya.
■ Tasbih, selain mensucikan Allah, juga mengakui kelemahan diri.
Memuji sebagai bentuk syukur Allah menggerakkan dan memudahkan kita hadir dalam majelis mulia itu, melangkah menjauhi udzur² yang seringkali melemahkan, tentu kecuali udzur berat dan syar'i. Jadi kita berharap pengorbanan dan kehadiran kita itu diridhoi Allah. Majelis yang diberkahi.
■ Lalu ada istighfar, taubat. 3-4 jam dalam majelis,
Sangat mungkin ada perkataan, canda, atau perilaku ghuluw (berlebihan, melampaui batas). Atau laghwun (perkataan sia²). Atau tanpa sengaja menyinggung perasaan saudara kita. Tanpa sadar ada 'ujub, takjub terpesona dengan pendapat kita sendiri, riya, jidal, mubazirnya makanan.
■ Doa penutup majelis juga berfungsi menutup kekurangan dan kelalaian.
Seperti lalai saat menjalankan tugas di majelis, mengantuk, terbiasa terlambat, tersibukkan dengan hp, pakaian yang kurang sopan, atau apapun. Syekh Abdurrahman bin Nashir As-Sa'diy ketika menjelaskan surah Al-Baqarah ayat 198-199 mengatakan,
"Allah Ta'ala memerintahkan ketika selesai dari prosesi manasik agar seseorang memperbanyak istigfar dan zikir. Karena istigfar bertujuan menambal kekurangan yang terjadi pada diri seorang hamba. Yakni ketika beribadah dan ketidaksempurnaannya dalam mengerjakan.
Dan zikir kepada Allah sebagai bentuk syukur kepada-Nya atas nikmat yang tercurah berupa taufik untuk mengerjakan ibadah yang agung dan pemberiaan-Nya yang tak terkira.
Beginilah semestinya seorang hamba ketika selesai beribadah. Ia memohon ampunan kepada Allah atas segala kekurangannya dalam mengerjakan ibadah dan bersyukur kepada-Nya atas limpahan taufik sehingga bisa beribadah.
Tidak sebagaimana orang-orang yang mengira ibadahnya telah sempurna, berlaku pongah di hadapan Rabbnya, dan menyangka bahwa baginya kedudukan yang tinggi. Justru ini bentuk kesombongan dan tertolaknya ibadah." (Tafsir As-Sa'diy).
Hal lain. Sebelum memulai majelis, pastikan semua anggota sudah siap, bukalah majelis dengan ta'awudz agar dijauhi dari setan, agar mereka tidak ikut campur dalam majelis, dan pergi menjauh. Lalu membaca basmalah.
Majelis kita adalah taman² surga, majelis yang dulu orang² sholeh merutinkannya. Majelis itu adalah ruh yang dibutuhkan ummat. Batu bata pertama bangunan Islam. Mari kita rawat sebaik²nya, diantaranya dengan menikmati kandungan doa penutupnya. Jangan asal baca.
Zul Umar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar