Rabu, 29 Januari 2025

Al-Aqsho, Isra' Mi'Raj & Barisan Tangguh Itu.


(Tadabbur QS al-Isra')

■□□□□□□□□□□□□□□□□□□■

Tak banyak nama tempat yang tersebut dalam kitab suci al-Qur'anul karim, yang diturunkan dari Lauhul Mahfuzh. Salah satunya adalah Masjidil Aqsho, di Palestina. Maka mulialah tempat ini.

Untuk menceritakan al-Aqsho, bahkan Allah mengawalinya dengan kalimat yang mensucikan diriNya sendiri, dengan Kebesaran, Kekuatan, Keperkasaan, dan KeagunganNya, yang tiada tanding meski berkomplot semua kekuatan makhluk bumi.

"Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui".

Inilah al-Aqsho. Tempat penting dalam episode perjalanan hebat, isra' mi'raj yang dilakukan manusia mulia, Rasulullah shallallaahu 'alaihi wasallam. Memang mulia tempat ini. Peristiwa Isra' Mi'raj yang sebagian besar Ulama menyebutkan terjadi setahun sebelum Hijrah, tanggal 27 Rajab.

Al-Aqsho dan Isra' Mi'raj. Perjalanan Rasulullah hingga ke shidratul muntaha. Wahai perindu surga, jika engkau benar² berharap surga, maka cintai dan bela al-Aqsho. Bahkan Rasulullah menyunnahkan untuk pergi kesana.

Pada peristiwa itulah turun perintah Sholat. Wahai orang² yang jujur dan benar sholatnya, cintai dan bela al-Aqsho. Allah mengumpulkan para Nabi untuk sholat di masjid itu. Dan Rasulullah menjadi imam untuk mereka. Para Nabi, orang² pilihan itu, hatinya terpaut ke al-Aqsho. Wahai, kemana hatimu terpaut?

Itulah al-Aqsho. Allah melingkupi sekelilingnya dengan penuhnya keberkahan. Dan kalian akan melihat ayat² dan tanda² kebesaran Kami di sana. Inilah kalimat² pilihan yang penuh dengan kemuliaan, pelajaran yang patut direnungi mendalam. 

Tentang al-Aqsho, dan peristiwa² yang terjadi. Tentang adanya zionis dan sekutu² yang ingin merusaknya, dan tentang barisan mukminin, para pejuang tangguh yang setia menjaga dan membelanya.

"Maka apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) pertama dari kedua (kejahatan) itu, Kami datangkan kepadamu hamba-hamba Kami yang mempunyai kekuatan yang besar, lalu mereka merajalela di kampung-kampung, dan itulah ketetapan yang pasti terjadi". (Ayat 5).

Ayat Allah yang pasti dan agung ini sepertinya tengah bekerja saat ini. Untuk jadi renungan kita semua. Inilah berita dari alQur'an. Bukan cerita karya manusia, atau sejarah, apalagi rekayasa manusia, dengan skenario atau sutradara makhluk.

Tentang Hamba² Allah yang tangguh, kuat, dan memiliki keberanian yang luar biasa, yang hadir memporakporandakan mereka. Barisan mukminin itu berkeliling mengepung perkampungan-perkampungan mereka. (Dari beberapa kitab Tafsir) 

Pasukan elit yang memiliki jiwa kesatria, yang siap mati syahid di medan tempur. Inilah pahlawan sesungguhnya. Bukan hero dalam film² di bioskop², netflix, atau dalam game² di ruang hampa. Mereka, pecinta dan penghafal alQur'an, yang jauh dari penyakit wahn (cinta dunia dan takut mati). 

Sebab Islam tak kan pernah besar pada orang² yang cinta dunia dan takut mati. Merekapun tak butuh sanjungan dan atribut dunia. Sebab Islam tak kan pernah menang di tangan orang² yang mabuk sanjungan dan atribut bumi.

Kitapun teringat pada Pahlawan Indonesia dulu mengusir penjajah, dengan pekikan takbir di nusantara, "merdeka atau mati".

#inspirasiIndonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar