Sabtu, 22 Juni 2024

Penggunaan kata “wathan” di dunia Islam



Orang yang pertama memasarkan penggunaan kata "wathan" di dunia Islam adalah Syekh Rifa'ah al-Tahtawi, setelah lima tahun hidup di Paris (1831-1836 M), di mana Tahtawi menyaksikan pergolakan pemikiran dan gagasan-gagasan yang mendominasi di tengah-tengah masyarakat Paris pada saat itu. Secara sengaja atau tidak sengaja, kemudian Tahtawi jatuh ke dalam pengaruh pandangan Barat yang dia rasakan, dan kemudian dia pulang ke Mesir membawa pandangan tersebut.

Jadi, pasca kembalinya Tahtawi ke Mesir itulah untuk pertama kalinya kita mendengar istilah "wathan" dan "hubbul wathan" dengan arti nasionalisme yang sedang berkembang di Eropa.

Sebagaimana kita ketahui bahwa paham nasionalisme merupakan sebuah paham yang berdiri di atas landasan fanatisme terhadap sebuah wilayah tertentu dengan batas-batas tertentu yang ingin dijadikan sebagai kesatuan entitas, di mana sejarah lamanya dikaitkan dengan sejarah kontemporernya agar menjadi sebuah satu kesatuan yang utuh dan memikiki kepribadian sendiri, yang berbeda dengan wilayah-wilayah lain; baik dari kalangan kaum Muslim sendiri maupun non Muslim.

Dan dalam konteks inilah untuk pertama kalinya kita menjumpai adanya perhatian terhadap sejarah kuno diserukan dalam rangka memperkokoh konsep nasionalisme modern ini.

Dalam rangka memperkuat kekuasaan nasionalisme serta menjadikannya sebagai poros loyalitas warga negara (muwathin)-nya, para penguasa di dalam kekuasaan dalam konsep nasionalisme selalu berupaya untuk menciptakan budaya-budaya yang berbasis nasionalisme, dengan cara membangkitkan kebanggaan yang berasas nasionalisme yang bersumber dari sejarah budaya dan pemikiran serta politik bagi wilayah tersebut.

Dan tentu tidak boleh ketinggalan, para penjaga kekuasaan atas dasar nasionalisme mesti menciptakan simbol-simbol nasionalisme, mulai dari bendera, lagu kebangsaan, hingga membuat patung dan berhala-berhala bagi para tokoh yang menonjol di medan pemikiran dan politik.


#Nasionalisme #Kebangsaan #NegaraBangsa #NegaraIslam #SyariatIslam #SyariahKhilafah #KhilafahAjaranIslam #IslamKaffah #IslamBersaudara #MuslimBersaudara #IslamBersatu #MuslimBersatu #MuslimBertauhid #SekularismeMerusakTauhid

Tidak ada komentar:

Posting Komentar