Minggu, 11 Mei 2025

Mengenang Ayah

■□□□□□□□□□□□□□□□□□□□□■

Seringkali ayah digambarkan sebagai sosok yang kuat, tegar, bijaksana, juga panutan bagi anak-anaknya. Kehadiran ayah juga kerap menjadi tiang utama penyangga keutuhan keluarga selain sosok ibu yang menaungi anak-anaknya.

Dan kemudian akan menghadapi hari-hari yang seringkali tidak mudah, karena selain harus memenuhi kebutuhan nafkah bagi anak dan istri di satu sisi, juga beratnya pertanggungjawaban di akhirat kelak di sisi lainnya. 

Para ayah akan ditanyai tentang tanggung jawabnya dalam mendidik anak-anak dan istrinya. Dosa-dosa anak dan istri akan ikut ditanggung sang ayah jika ia gagal menjalankan kewajibannya sebagai pemimpin dalam keluarganya.

Mendidik anak-anak di zaman sekarang betul-betul pekerjaan berat, karena banyaknya pengaruh buruk dari luar yang mengincar mereka, baik yang datang dari lingkungan maupun pengaruh teknologi.

Maka Islam menjanjikan surga bagi para ayah yang menafkahi dan mendidik anak-anaknya. 

Rasulullah bersabda:
  • "Satu dinar yang engkau keluarkan di jalan Allah, lalu satu dinar yang engkau keluarkan untuk memerdekakan seorang budak, lalu satu dinar yang engkau keluarkan untuk satu orang miskin, dibandingkan dengan satu dinar yang engkau nafkahkan untuk keluargamu maka pahalanya lebih besar (dari amalan kebaikan yang disebutkan tadi)" (HR. Muslim).
  • "Sungguh tidaklah engkau menginfakkan nafkah (harta) dengan tujuan mengharapkan (melihat) wajah Allah (pada hari kiamat nanti) kecuali kamu akan mendapatkan ganjaran pahala (yang besar), sampai pun makanan yang kamu berikan kepada istrimu" (HR. Bukhari).
  • "Seorang sahabat pernah berpapasan dengan Nabi, lalu para sahabat juga turut menyaksikan sahabat tadi yang warna kulitnya legam dan sangat rajin, mereka pun berkata, "Wahai Rasululullah, seandainya ia ikut berjihad. Lalu Rasulullah berkata, "Jika dia keluar rumah untuk menafkahi anaknya yang kecil dia (jihad) di jalan Allah, jika dia keluar untuk menafkah dua orang tuanya yang sudah renta, dia di jalan Allah." (HR. Ath-Thabrani).
  • "Dari sekian dosa terdapat jenis dosa yang tidak dapat ditebus kecuali dengan kebimbangan untuk mencari penghidupan (keluarga)." (HR At-Thabarani, Abu Nu'aim, dan Al-Khatib).

Zul Umar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar