Selasa, 24 Desember 2024

Kami & Amal Jama'i


إِنَّ ٱللَّهَ يُحِبُّ ٱلَّذِينَ يُقَٰتِلُونَ فِى سَبِيلِهِۦ صَفًّا كَأَنَّهُم بُنْيَٰنٌ مَّرْصُوصٌ            


 "Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berjuang di jalan-Nya dengan berbaris bagaikan bangunan yang kokoh."

(QS.As-Shaff: 61:4)

Ini tentang pujian dan cinta Allah. Barisan yang rapi dam mantap, hingga musuh tak mampu menembusnya. Yakni mereka saling berdempetan sampai seperti satu tubuh, saling mengikat, meski terkadang jarak berjauhan. 

Ini mereka lakukan karena kesungguhan mereka dalam menjalankan perintah Allah. Demikian dijelaskan mufassirin.

Apalah arti bata cantik berwarna merah lagi kuat, namun ia sendiri-sendiri. Lemah dan rapuh. Seandainya ada yang menata bata-bata itu menjadi sebuah tembok/bangunan, ada yang diletakkan di atas, di bawah, di kanan kiri, lalu direkat satu sama lain dengan semen pasir.

Ayat al-Qur'an dan sejarah pergerakan Rasulullah bukan hanya bercerita tentang pribadi sahabat yang mempesona, tetapi juga tentang sebuah tim, bahkan sebuah generasi, generasi emas. Sebab, membentuk tim ini bukan hanya sebuah kebutuhan, tapi kewajiban. 

Agar pribadi-pribadi emas ini terorganisir, terstruktur, menjadi kekuatan. Iman yang dimiliki seorang sahabat berakumulasi menjadi berlipat lebih stabil dan kokoh. 

Demikian pula semangat infaq, sholat, hingga jihad. Mereka bekerja sedemikian rapi, terpola. Itulah syariat bekerja dalam amal jama'i. Lawannya adalah infirodhi. Silahkan tiap orang bicara, bekerja, manuver sendiri. Ia akan cepat lelah, tak berarah.

Proyek dakwah inipun terlalu besar jika ditanggung sendiri, sehebat apapun ia, bahkan seikhlash apapun ia.

Diantara kekuatan amal jama'i adalah semangat saling menasihati dalam kebenaran dan kesabaran. Yang lemah akan mudah menjadi semangat, yang bengkok segera diluruskan, yang tergelincir segera diselamatkan.

  • Bekerja dalam amal jama'i bermakna setiap kami hendaklah bekerja sesuai arahan dan kebijakan pimpinan dan organisasi, sesuai dengan prinsip-prinsip dakwah yang telah ditetapkan. Sekalipun kami memiliki pandangan dan pemikiran lain, kami letakkan pada tempat dan porsinya. 

Kami percaya, itulah kebaikan dan keberkahan. Sebab prinsip dakwah adalah prinsip Islam itu sendiri. Kami percaya bahwa dakwah yang terorganisir telah merancang perjalanan bersama ini. Ibarat dalam sebuah kapal, yang berlayar di lautan luas. Ada nakhoda. Ada rute. Ada tujuan yang sangat jelas. Pulau impian.

  • Amal jama'i adalah sunnatullah, sebagaimana miliaran bintang di langit berputar teratur rapi berpola, bergerak tak henti, membentuk galaksi, bertasbih memuji Rabb nya.
  • Amal jama'i, bermakna kesiapan kami menanggung beban dakwah ini bersama. Ia juga bermakna masing-masing kami berempati, suka dan duka yang menimpa saudara kami. Ia juga bermakna memaksimalkan peran dan potensi tiap pribadi, dan meminimalisir potensi negatif pribadi. 

Ia bermakna tak ada manuver atau akrobat anggota, yang bertentangan dengan prinsip dasar organisasi, apalagi tanpa izin pimpinan. Ia bermakna doa-doa yang menyatu, menjadi persekutuan doa.

  • Amal jama'i, akan memudahkan kami mencapai tujuan. Masing-masing kami akan menjadi saksi kelak, di hadapan Allah, bahwa kami adalah da'i ilallah. 

Jika ada salah satu diantara kami tak ada di surga, akan kami bela, agar Allah berkenan mengumpulkan kami, bersama, di jannah-Nya. Inilah yang membuat kami selalu bersemangat menghadiri majelis rutin. Majelis yang penuh keberkahan.

__________

Buku Seri Kepemimpinan (Pembinaan Karakter Muslim), _Zulkarnaen Umar


Canva Kustiyadi UPA 2024 - Kita dan Amal Jamai

Tidak ada komentar:

Posting Komentar