Berkhidmah kepada masyarakat adalah hal yang diperintahkan oleh Allah SWT sebagai bagian dan wujud syukur dan terima kasih kita kepada Allah:
وَأَحْسِنْ كَمَا أَحْسَنَ اللَّهُ إِلَيْكَ
"...dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu..." (QS. Al Qashash: 77)
Allah SWT berbuat kebajikan kepada kita melalui dua jalur, yakni jalur langsung dan jalur tidak langsung melalui orang lain. Kita semua, termasuk saya, adalah para penerima kebajikan-kebajikan orang lain, dari mulai kebajikan ibu, ayah, suami atau isteri kita, nenek, tetangga, saudara, dan handai taulan. Kita sudah banyak berhutang budi kebajikan terutama kepada Allah, baik yang langsung maupun melalui orang lain. Oleh karena itu, kita harus pandai bersyukur kepada Allah dan berterima kasih kepada manusia.
مَنْ لمْ يشْكُر النَّاسَ لَمْ يشْكُر الله
"Barangsiapa tidak bersyukur pada manusia, berarti tidak bersyukur kepada Allah." (HR. At-Tirmidzi)
Sebab begitu banyak kebajikan Allah Yang disalurkan kita melalui manusia Iainnya, maka kita harus membalasnya dengan banyak berbuat kebajikan pula. Kader-kader harus banyak memproduksi kebajikan; dan rumusan kebajikan dalam perspektif Islam sangat luas ruang lingkupnya namun juga sekaligus begitu detail dan sederhana.
تَبَسُّمُكَ فِي وَجْهِ أَخِيكَ لَكَ صَدَقَةٌ
(HR. Tirmidzi)
"Menebar senyum adalah kebajikan atau sedekah."
لَا تَحْقِرَنَّ مِنَ الْمَعْرُوفِ شَيْئًا، وَلَوْ أَنْ تَلْقَى أَخَاكَ بِوَجْهٍ طَلْقٍ
"Janganlah engkau meremehkan kebaikan sedikitpun, meskipun hanya dengan bertemu dengan saudaramu dengan wajah yang berseri". (H.R. Muslim).
Menemui saudaramu dengan wajah yang cerah, berseri-seri pun merupakan satu kebajikan.
Menyingkirkan kotoran atau yang membahayakan di jalan adalah juga kebajikan.
قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه و سلم: َاْلاِيْمَانُ بِضْعٌ وَ سِتُّوْنَ اَوْ سَبْعُوْنَ شُعْبَةً، اَدْنَاهَا اِمَاطَةُ اْلاَذَى عَنِ الطَّرِيْقِ، وَ اَرْفَعُهَا قَوْلُ لاَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ.
(HR. Bukhari dan Muslim)
Begitu banyak kebajikan yang dapat kita lakukan tanpa modal, dan berbuat ihsan sebanyak-banyaknya baik ihsan bil hal (kebaikan dengan perbuatan), ihsan bil qaul (kebaikan dengan peekataan), atau ihsan bil maal (kebaikan dengan harta) juga merupakan upaya memperluas jaringan sosial.
Rasulullah SAW menyebutkan:
مَنْ كَانَ لَهُ مَالٌ فَلْيَتَصَدَّقَ بِمَالِهِ وَمَنْ كَانَ لَهُ عِلْمٌ فَلْيَتَصَدَّقَ بِعِلْمِهِ وَمَنْ كَانَ لَهُ قُوَّةٌ فَلْيَتَصَدَّقَ بِقُوَّتِهِ
"Barang siapa memiliki harta, maka bersedekahlah dengan hartanya, barang siapa memiliki ilmu bersedekahlah dengan ilmunya, dan barang siapa memiliki kekuatan atau kekuasaan, maka bersedekahlah dengan kekuatan atau kekuasaannya." (Hadits dari Anas bin Malik)
Upaya untuk produktif berbuat kebajikan adalah ujung tombak untuk memperluas jaringan sosial di masyarakat. Insya Allah balasannya sesuai dengan sunnatullah,
Annaasu yuwaalunna man khadamahum (manusia itu akan loyal kepada orang yang melayani mereka). Mereka akan memberikan ihsan juga kepada orang yang melayaninya.
Sumber kutipan:
Taujih KH. Hilmi Aminuddin pada Rapat Koordinasi Wilda Sulawesi
Lembang, 15 April 2012
____
Simak terus hikmah dakwah dan tarbiyah di channel Telegram:
📚 KH. Hilmi Aminuddin
✅️ Join Channel: https://t.me/t4ujihat
---------- Forwarded message ---------
Dari: Telegram <noreply@telegram.org>
Date: Sel, 11 Nov 2025, 20.53
Subject: Your Code - 330545
To: <isoa.smk@gmail.com>
Dari: Telegram <noreply@telegram.org>
Date: Sel, 11 Nov 2025, 20.53
Subject: Your Code - 330545
To: <isoa.smk@gmail.com>
Hello
Your code is: 330545. Use it to verify your email for Login.
If you didn't request this, simply ignore this message.
Yours,
The Telegram Team

