Pernahkah kamu melakukan sesuatu dengan sepenuh hati ? Bukan karena disuruh, bukan karena ingin dilihat, tapi karena kamu sadar : Allah SWT sedang melihatmu, inilah makna Ihsan.
“Ihsan adalah engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihat-Nya. Jika engkau tidak melihat-Nya maka sesungguhnya Dia melihatmu.”
(HR. Sahih Bukhari no. 50 dan Sahih Muslim no. 8)
Hadis ini menjelaskan bahwa Ihsan adalah puncak dari bangunan Islam. Jika Islam adalah pondasi, Iman adalah tiangnya, maka Ihsan adalah mahkotanya. Ia bukan sekadar konsep spiritual di langit, tapi ruh kehidupan seorang mukmin di bumi.
Ihsan tidak hanya hadir dalam ibadah ritual seperti shalat, puasa, atau tilawah. Ia juga hidup dalam cara kita bekerja, berdakwah, berinteraksi, dan menjalani kehidupan sehari-hari.
Menurut Imam Hasan, "Ihsan adalah ruh amal yang membuat gerak seorang mukmin memiliki makna. Tanpa Ihsan, amal hanyalah rutinitas kering. Tapi dengan Ihsan, amal menjadi hidup menenangkan hati dan mendatangkan keberkahan."
Sedangkan dalam tulisan Imam Yusuf al-Qaradawi dijelaskan : “Ihsan adalah puncak tangga keimanan. Orang yang mencapai derajat Ihsan tidak sekadar menjalankan kewajiban, tapi memberikan yang terbaik dari dirinya. Ia bekerja seakan-akan Allah hadir di hadapannya.”
Sementara itu, Sayyid Qutb dalam Fi Zhilalil Qur’an menekankan bahwa : “Ihsan bukan sekadar kesalehan pribadi, tetapi kesadaran kehadiran Allah yang membentuk cara pandang terhadap dunia. Ia menjadikan seorang mukmin beramal bukan karena pengawasan manusia, tapi karena pengawasan Rabb-nya.”
Dan Abul A'la al-Maududi menjelaskan dalam pemikiran pergerakannya : “Masyarakat Islam yang kuat lahir dari individu-individu yang beramal dengan Ihsan, yaitu kesadaran ruhani bahwa setiap amal akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah SWT. Dari sinilah lahir peradaban yang adil dan kokoh.”
Ustadz. Rahmat Abdullah pun mengingatkan : “Kader yang kuat bukan hanya yang banyak amal, tapi yang setiap amalnya hidup oleh ruh Ihsan.”
Ihsan punya banyak wajah dalam kehidupan :
▪️Dalam ibadah : Ihsan hadir sebagai kekhusyukan, ketepatan, dan kontinuitas.▪️Dalam muamalah : Ihsan tampak dalam kejujuran, amanah, dan pelayanan yang tulus.▪️Dalam dakwah : Ihsan terlihat dalam kelembutan, kesabaran, dan keteladanan.▪️Dalam kerja : Ihsan berarti profesionalitas dan totalitas.▪️Dalam keluarga : Ihsan menjelma menjadi kasih sayang dan keteladanan nyata.
Ihsan bukan tentang menjadi sempurna. Ia tentang kesungguhan memberi yang terbaik, karena kita sadar : “Sesungguhnya Dia (Allah) melihat kita.”
Inilah yang membuat amal seorang mukmin berkelas, bukan pada besarnya aksi, tapi pada keikhlasan dan ruh di dalamnya.
Inilah pondasi awal.
Sebelum berbicara tentang amal besar, perubahan umat, atau kejayaan Islam, mari mulai dengan Ihsan dalam diri kita sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar