Sabtu, 11 Oktober 2025

Kuliah Prof. Brian Yuliarto Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi




Namanya Prof. Brian. Jabatannya: Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi. Disingkat: Diktisaintek.

Kemarin, beliau memberi 'kuliah'. Di depan orang-orang penting dari seluruh Indonesia: para Wakil Rektor Bidang Kerja Sama. Tempatnya di kampus perjuangan itu, ITS Surabaya. Acaranya punya nama keren: FORWAREK.

Saya sebut 'kuliah' karena isinya memang begitu. Lugas. Langsung ke jantung persoalan. Seperti secangkir kopi pahit di pagi hari: membuat mata yang mengantuk jadi terbuka lebar.

Al-Musyarokah lit taqwiim wat tasdiid ( المشاركة للتقويم والتسديد )



Musyarokah kita bertujuan untuk berkontribusi dalam meluruskan dan mengakuratkan tujuan hidup dan perjuangan bangsa ini. Agar bangsa ini tidak  menyimpang dari tujuan utamanya.

Allah memerintahkan kepada kita agar kita lurus, sesuai dengan fitrah diciptakannya.

فَأَقِمْ وَجْهَكَ لِلدِّينِ حَنِيفًا فِطْرَةَ اللَّهِ الَّتِي فَطَرَ النَّاسَ عَلَيْهَا لا تَبْدِيلَ لِخَلْقِ اللَّهِ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لا يَعْلَمُونَ (الروم : ٣٠)

"Maka, hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Islam sesuai) fitrah (dari) Allah yang telah menciptakan manusia menurut (fitrah) itu. Tidak ada perubahan pada ciptaan Allah (tersebut). Itulah agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui." 
(QS. Ar-Rum ayat 30)

Tidak ada bangsa atau umat atau bahkan makhluk yang bisa hidup baik, tenang, tentram dan sejahtera kecuali harus lurus dalam fitrahnya. Nilai-nilai fitrah ini adalah nilai-nilai kemanusiaan yang universal. Al-Qur'an mengokohkannya dengan nilai-nilai syar'iyyah.

Sebagai kader dakwah kita harus selalu waspada terhadap kemungkinan berbagai penyimpangan, penyimpangan diri dan penyimpangan di tengah-tengah umat dan bangsa ini. Kita harus menjadi unsur muqawwim (yang meluruskan) wat tasdiid (mengarahkan) agar bangsa ini jangan disorientasi.

Seluruh kader dakwah ini harus berusaha dan mampu mengkonsolidasi, mengkoordinasi, dan memobilisasi seluruh potensi positif konstruktif  di dalam bangsa ini. 

Siapapun mereka, partai apapun mereka, ormas apapun mereka dan agama apapun mereka, suku bangsa apapun mereka. Penghuni pulau manapun mereka. Kita harus mampu melihat potensi positif dan konstruktif untuk membangun bangsa ini mencapai kesejahteraan, kedamaian dan kejayaannya.

Selain itu kita harus selalu berupaya untuk mempersempit ruang gerak, perilaku, dan peran potensi negative destruktif. Agar kehidupan berbangsa dan bernegara ini tidak terprovokasi, terpecah belah, terlemahkan, terkecoh , tergadaikan, bahkan terjual oleh potensi negative destruktif itu. 

Sehingga kehidupan bangsa kita tetap bersatu, damai, tentram dan bersemangat untuk kerja keras mencapai tujuan-tujuan nasional, yaitu menjadi bangsa dan Negara yang diridhai oleh Allah SWT.

Sejak awal, ikhwan dan akhwat digembleng diantaranya untuk misi amar ma'ruf nahi munkar. Dalam musyarokah  lit taqwiim wat tasdiid inilah peran amar ma'ruf nahi munkar harus dilakukan dimanapun antum berada. Apakah di lembaga legislative, lembaga eksekutif atau yudikatif. 

Dalam mengelola jama'ah, kehidupan bermasyarakat, lembaga-lembaga sosial, pendidikan, kebudayaan, dan perekonomian. Tetap taqwim dan tasdiid adalah merupakan refleksi dari misi amar ma'ruf nahi munkar kita.

____

Simak terus hikmah dakwah dan tarbiyah di channel Telegram: 

📚 KH. Hilmi Aminuddin
✅️ Join Channel: https://t.me/t4ujihat

======= Suplemen ======

Pertanyaan Anda sangat menarik — karena istilah "Al-Musyarokah lit Taqwiim wat Tasdiid (المشاركة للتقويم والتسديد)", meskipun sering digunakan dalam konteks ekonomi syariah, juga memiliki makna yang mendalam dalam konteks politik dan tata kelola pemerintahan (governance). Mari kita bahas secara sistematis.


🕌 1. Arti Bahasa Arab (Makna Leksikal)

Kata Arab Transliterasi Arti Dasar
المشاركة Al-Musyarokah Partisipasi, keterlibatan bersama, kerja sama
للتقويم lit-Taqwiim Untuk perbaikan, pelurusan, atau evaluasi
والتسديد wat-Tasdiid Untuk penyempurnaan, pengarahan, atau penegakan yang benar

Secara harfiah:
"Al-Musyarokah lit Taqwiim wat Tasdiid" berarti partisipasi bersama untuk memperbaiki dan meluruskan (jalannya sesuatu) agar tepat dan benar.


🏛️ 2. Makna Konseptual dalam Konteks Politik & Pemerintahan

Dalam ranah politik Islam dan tata kelola pemerintahan (siyasah syar’iyyah), istilah ini mengandung semangat partisipasi publik dan kolaborasi konstruktif antara rakyat dan pemerintah untuk:

  1. Meluruskan kebijakan yang menyimpang (taqwiim)

  2. Memberi masukan dan koreksi dengan cara yang benar dan membangun (tasdiid)

Dengan kata lain, ini bukan “oposisi destruktif”, melainkan oposisi konstruktif — ikut mengawal pemerintahan agar tetap pada jalan yang benar dan sesuai nilai keadilan.


⚖️ 3. Makna Filosofis dan Praktis

Aspek Makna “Musyarokah lit Taqwiim wat Tasdiid”
Politik Rakyat berpartisipasi aktif dalam mengawasi, menilai, dan memperbaiki kebijakan penguasa tanpa harus memusuhi pemerintah.
Pemerintahan Pemimpin membuka ruang dialog, menerima kritik dan saran dari rakyat atau lembaga lain sebagai bentuk tanggung jawab publik.
Etika Islam Kritik dan koreksi dilakukan dengan adab — bukan menjatuhkan, tetapi memperbaiki (islah).
Kepemimpinan Pemimpin yang baik tidak menutup diri dari koreksi; justru mendorong partisipasi masyarakat untuk mencapai kebaikan bersama.

🧭 4. Dasar Pemikiran dalam Tradisi Islam

Konsep ini selaras dengan prinsip “Syura” (musyawarah) dalam Al-Qur’an:

“... dan urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarah di antara mereka ...”
(QS. Asy-Syura [42]: 38)

Dan juga dengan hadis Nabi ﷺ:

“Agama adalah nasihat (ad-din an-nashihah)... untuk Allah, Rasul-Nya, para pemimpin kaum Muslimin, dan umat Islam seluruhnya.”
(HR. Muslim)

Artinya: rakyat berhak dan berkewajiban memberikan nasihat, masukan, atau koreksi (taqwiim) kepada pemimpin dengan cara yang baik (tasdiid).


🧩 5. Contoh Aplikatif dalam Pemerintahan Modern

Situasi Penerapan “Al-Musyarokah lit Taqwiim wat Tasdiid”
Kritik kebijakan publik Lembaga masyarakat memberikan masukan berbasis data, bukan ujaran kebencian.
DPR/DPRD & Pemerintah Fungsi legislatif dan eksekutif bekerja sama untuk meninjau dan menyempurnakan kebijakan (bukan saling menjatuhkan).
Lembaga audit dan ombudsman Melakukan koreksi dan pembinaan terhadap kinerja lembaga pemerintahan agar tetap sesuai aturan dan etika.
Civil society & media Menjadi sarana kontrol sosial dan penyampai aspirasi rakyat untuk perbaikan tata kelola negara.

🕊️ 6. Inti Pesan Moral

“Al-Musyarokah lit Taqwiim wat Tasdiid” mengajarkan bahwa partisipasi politik bukan hanya tentang kekuasaan, tetapi tentang tanggung jawab moral untuk memperbaiki dan meluruskan jalannya pemerintahan secara adil dan beradab.


🩵 Kesimpulan

Al-Musyarokah lit Taqwiim wat Tasdiid (المشاركة للتقويم والتسديد) dalam konteks politik dan pemerintahan berarti:

“Keterlibatan masyarakat dan lembaga politik dalam memperbaiki, meluruskan, dan menyempurnakan arah kebijakan pemerintahan dengan semangat kolaborasi, bukan konfrontasi.”

Atau secara ringkas:

“Partisipasi konstruktif untuk perbaikan dan pelurusan kebijakan.”


Apakah Anda ingin saya buatkan versi diagram alur visual tentang “Hubungan Pemerintah – Rakyat – Lembaga Pengawas dalam Al-Musyarokah lit Taqwiim wat Tasdiid” agar lebih mudah dipahami secara grafis?


https://chatgpt.com/c/68eb2f80-b4ac-8320-a250-fb99572515dc