Senin, 28 April 2025

Inspirasi QS At-Taubah Ayat 122  (Perintah Pembagian Tugas Dakwah)



■□□□□□□□□□□□□□□□□□□■
 
۞ وَمَا كَانَ ٱلْمُؤْمِنُونَ لِيَنفِرُوا۟ كَآفَّةً ۚ فَلَوْلَا نَفَرَ مِن كُلِّ فِرْقَةٍ مِّنْهُمْ طَآئِفَةٌ لِّيَتَفَقَّهُوا۟ فِى ٱلدِّينِ وَلِيُنذِرُوا۟ قَوْمَهُمْ إِذَا رَجَعُوٓا۟ إِلَيْهِمْ لَعَلَّهُمْ يَحْذَرُونَ


"Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya". Halaman 206 Juz 11


Pada ayat sebelumnya dijelaskan tentang pahala yang dijanjikan Allah kepada orang-orang yang berbuat baik. 

Sedang pada ayat ini dijelaskan bahwa dalam rangka menegakkan proyek-proyek amal kebaikan dalam masyarakat muslim itu perlu adanya pembagian tugas kerja (bagian dari manajemen), dengan penegasan tidak sepatutnya orang-orang mukmin itu semuanya pergi ke medan perang sehingga ada amal baik lainnya yang terabaikan. 

Mengapa tidak ada sebagian dari mereka yang pergi untuk bersungguh-sungguh memperdalam pengetahuan agama lalu memberi peringatan dengan ilmu (lapangan) itu kepada kaumnya saat mereka telah kembali dari berperang atau tugas apa pun. 

Ilmu agama ini penting agar mereka dapat menjaga dirinya dan berhati-hati agar tidak melakukan pelanggaran.

Situasi saat itu, ada kecaman atas orang-orang yang tak ikut berjuang bersama Rasulullah, hingga membuat manusia berdesakan di Madinah untuk menunggu segala perintah Rasulullah. Ini tentang keberangkatan semua kabilah bersama Rasulullah ke medan Tabuk. 

Saat itu hampir seluruh Jazirah Arab telah memeluk Islam, dan banyak yang siap untuk berjuang, yakni mencapai tiga puluh ribu orang, jumlah yang belum pernah dicapai sebelumnya. Subhanallah, merinding membayangkan mereka semua dalam keadaan on fire berjuang untuk Islam!

Lalu turunlah arahan Pembinaan dari "langit". Sudah waktunya untuk mem­bagi energi yang tersedia dalam menata aktivitas dakwah, dengan urusan mem­bangun negeri, perdagangan, dan berbagai urusan kehidupan yang diperlukan oleh umat yang baru lahir ini. 

Ini pelajaran penting bagi kita, tentang *mapping* , baik dalam hal urusan-urusan, sdm, prioritas, agar semua kebaikan dapat tergarap dengan baik.

Menarik! Ayat ini diletakkan Allah berdekatan dengan ayat-ayat jihad,


يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قَاتِلُوا الَّذِينَ يَلُونَكُمْ مِنَ الْكُفَّارِ


"Hai orang-orang yang beriman, perangilah orang-orang kafir yang di sekitar kamu itu" [Ayat 123]. Halaman 207 Juz 11


Kenapa ilmu diletakkan berdekatan dengan jihad ?

Ibnu Abbas, Ibnu Jarir ath-Thabari serta Ibnu Katsir berpendapat, bahwa agama ini tak dapat dipahami kecuali oleh orang yang terlibat dalam perjuangan. 

Oleh karena itu, orang-orang yang keluar untuk berjihad memperjuangkan agama ini adalah orang-orang yang potensial untuk memahaminya, karena ia telah menyingkap banyak rahasia dan makna agama ini. Juga melihat secara langsung atas ayat-ayatnya dan impelementasinya pada saat ia turun ke lapangan dakwah.

Sedangkan, orang-orang yang berdiam, justru mereka lah yang membutuhkan pen­jelasan dari orang-orang yang telah berjuang agar faqih (memahami ilmu secara mendalam), makanya digunakan kalimat

 لِّيَتَفَقَّهُوا۟ فِى ٱلدِّينِ .


Karena, mereka (yang tidak turun ke lapangan) tak menyaksikan apa yang telah disaksikan oleh orang-orang yang berjuang keluar, tak memahami seperti pema­haman mereka, dan tak mencapai rahasia-rahasia agama ini seperti yang dicapai oleh orang-orang yang berjuang.

Pendalaman terhadap agama ini tak didapat kecuali di tanah perjuangan. Pemahaman itu tak di­ambil dari seorang pakar yang hanya duduk saja ketika seruan perjuangan telah menjadi kewajiban, atau orang-orang yang hanya bercengkerama dengan buku-buku, kertas, dan sebatas periwayatan saja. 

Karena fiqih Islam merupakan anak dari medan perjuangan Islam.Agama ada terlebih dahulu, baru kemu­dian fiqih. Bukan sebaliknya.

Menghafal teks kitab-kitab, dan berinteraksi dengan nash-nash di luar medan perjuangan tak akan mengantarkan seseorang kepada pemahaman atas agama ini, dan ia tak akan bisa memahaminya sampai kapan pun!

Wallaahu a'lam
(FI Zhilalil Qur'an)

Zulkarnaen Umar.
#DNAPemenang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar