Motivasi pagi
Pelajaran yang dapat dipetik dari khutbah Jumat tanggal 22 Dzulhijjah 1440 H di Masjidil Haram :
Pertama :
Hati dalam fungsinya adalah makhluk Allah yang paling mulia dan paling mengagumkan. Tidak tampak secara fisik. Ia termasuk dalam dunia gaib, seperti ruh, jiwa, nurani, dan akal.
Semuanya adalah karunia Allah, yang menyinari dunia fisik, sehingga memberikan kehidupan, nutrisi dan cahaya bagi pemiliknya.
Kedua :
Ulama kita berkata: Obatilah hatimu, karena yang Allah inginkan dari hambaNya adalah keshalihan hati. Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada fisik kalian atau bentuk kalian, tetapi Dia melihat hati kalian dan amal kalian.
Ketiga :
Hati yang baik adalah hati yang penuh dengan keimanan, kebaikan, ketaatan dan ketundukan kepada Allah subhana wata'ala. Dan hati bisa menjadi rusak ketika dicampuri dengan kesyirikan, kekufuran, dan akhlak yang buruk seperti kesombongan, ujub, beramal hanya untuk mengharapkan pujian manusia, hasad, prasangka buruk dan lain-lain
Keempat :
Hati dihidupkan dengan mujahadah dan kesungguhan dalam beramal, bersahabat dengan orang-orang shalih dan baik, dan benar-benar bertakwakkal dan berserah diri kepada Allah subhana wata'ala.
Setiap kali hati bertambah cinta kepada Allah, akan bertambah penghambaannya. Dan setiap kali bertambah penghambaan kepada Allah, akan bertambah cinta kepadaNya.
Kelima :
Kebutaan hati didahului oleh berbagai penyakit hati seperti kesombongan, nifaq, menghina, hasad, merusak dan penyakit-penyakit hati lainnya. Ketika hati tenggelam dalam penyakit-penyakit ini, ia masuk ke dalam keadaan terkunci.
Orang yang hatinya terkunci tidaklah sadar, tidak mengerti, dan tidak tahu, karena penglihatannya terpaku pada hawa nafsu dan syahwatnya.
Keenam :
Siapa saja yang serius dengan urusan agamanya, sadar dari kelalaiannya, dan mengharapkan keselamatan di akhirat, maka hendaknya dia bersungguh-sungguh untuk membersihkan hatinya dan berjaga-jaga dari sebab-sebab kerusakan dan kebinasaan hati.
Copas
#hni.id/00593543
Tidak ada komentar:
Posting Komentar