1. Mengenal Surah secara Umum
a. Waktu turunnya surah
b. Sababunnuzul
c. Tema dan sasarannya
d. Methode penyampaian
pesan
2. Tafsir Tahliliy
Berisi tentang:
a. Pengertian nifak
menurut bahasa dan istilah
b. Macam-macam nifak dan
penyikapannya
c. Tempat tumbuhnya
nifak dan penyebabnya
d. Kumpulan ayat yang membicarakan tentang kemunafikan serta
ayat-ayat lain yang membahasnya
e. Cara-cara orang munafik mempermainkan agama Allah, serta
penggunaannya oleh setiap orang yang memusuhi Allah, rasul-Nya dan orang-orang
beriman di zaman sekarang
f. Cara efektif
menghindari kemunafikan
تَارِيْخُ النُّزُوْلِ
3. Sejarah Turunnya Surat
a. Surat ini terdiri
atas 11 ayat
b. Termasuk surat-surat
Madaniyah
c. Diturunkan setelah
surat Al-Hajj
d. Munculnya golongan
munafikun setelah Rasulullah SAW berada di Madinah
e. Di Mekkah tidak ada orang munafik karena orang-orang yang tidak
setuju dengan dakwah dengan leluasa tanpa rasa takut untuk menunjukkannya
f. Sedangkan di Madinah, terdapat orang-orang yang tidak setuju
dengan dakwah tapi posisinya lemah, sehingga muncullah kemunafikan
سَبَبُ النُّزُوْلِ
4.1 Sebab Turunnya Surat versi 1
Abdullah bin Ubay bin Salul biasa kalau Rasul sedang khutbah maka ia berdiri untuk menyampaikan himbauan agar mengikuti dan mendukung Rasul. Setelah Perang Uhud, umat Islam mengetahui hakikat dirinya, sehingga ketika ia berdiri serta merta disurah duduk kembali dan diminta diam.
Ia marah lalu keluar masjid. Di pintu masjid ia
berpapasan dengan sahabat Nabi lainnya yang menanyakan kenapa ia keluar. Maka
ia sampaikan bahwa ia diusir. Saat ia dianjurkan untuk datang ke Rasul agar
memintakan ampunan kepada Allah untuk dirinya, ia menggelengkan kepalanya
(63:5)
سَبَبُ النُّزُوْلِ
4.2 Sebab Turunnya Surat
versi 2
Terjadi peristiwa di Sumur Muraisi antara pembantu Umar bin Khattab dan salah seorang Anshar. Keduanya mengulurkan timbanya sehingga saling tersangkut dan terjadi perselisihan. Pembantu Umar memukul orang Anshar. Abdullah bin Ubay bin Salul berkomentar bahwa orang Madinah itu ibarat memelihara anak macan.
Ketika kecil nurut, tapi ketika sudah besar menerkam. Kelak kalau sudah sampai Madinah, tentu orang yang mulia (dirinya) akan mengusir orang yang hina (Rasul SAW).
Ucapan ini didengar oleh seorang beliau bernama Zaid bin Arqam. Zaid melaporkan ke Rasul tapi Rasul terus mencek apakah laporan itu karena ada masalah antara Zaid dan si munafik itu, dst. (ceritanya panjang).
Ketika ada yang menganjurkan agar Ibnu Ubay bin Salul itu meminta maaf ke Rasul, ia menggeleng (63:5). Zaid juga dipersalahkan karena melaporkan ke Rasul sampai turun surat ini yang membenarkan apa yang dilaporkan oleh Zaid
اَلْمَوْضُوْعُ وَالْمَقَاصِدُ
5. Topik dan Sasarannya
a. Topik surat ini adalah tentang ciri-ciri orang-orang munafik
b. Sasarannya agar kita tidak terjerumus dalam kemunafikan sebagaimana diperingatkan oleh Allah SAW di tiga ayat terakhir surat ini
6. Definisi Nifaq
a. Imam Al Ashfahani menerangkan bahwa an nifaaq diambil dari kata an nafaq artinya jalan tembus.
b. Dalam surat Al An'aam (6) ayat 35 dikatakan:
Dan jika perpalingan mereka (darimu) terasa amat berat bagimu.
Maka jika kamu dapat membuat lobang di bumi atau tangga ke langit lalu kamu
dapat mendatangkan mukjizat kepada mereka (maka buatlah). Kalau Allah
menghendaki, tentu saja Allah menjadikan mereka semua dalam petunjuk, sebab itu
janganlah sekali-kali kamu termasuk orang-orang yang jahil
7. MUNAFIK
a. Asal katanya: اَلنَّفَقُ
(LUBANG DI TANAH)
b. Binatang Yarbu’ punya rumah dengan DUA
PINTU à pintu satunya adalah pintu rahasia yang disebut نَافِقَةٌ
a. Surat ini hanya
menyebutkan ciri-ciri orang-orang munafik tanpa disertai tindakan balas apa yang harus dilakukan oleh
orang-orang beriman.
b. Ciri-ciri mereka yang
disebutkan di surat ini sangat banyak, sebagaimana saat Allah menyebutkan
ciri-ciri mereka di surat lain, tapi mungkin di surat ini lebih banyak lagi
c. Barangkali ini ciri yang menonjol dari munafikin: sisi
kata-kata
d. Perhatikan ayat 1, 7 dan 8: قَالُوا, يَقُولُونَ
e. Perhatikan di awal-awal surat Al-Baqarah (ayat 8, 11, 13 dan
14): يَقُولُ,
قَالُوا
f. Ayat 2 surat Al-Munafikun juga mengisyaratkan masalah ini,
bahkan dalam bentuk yang tegas: SUMPAH
g. Ciri yang menonjol adalah BOHONG
كَاذِبُونَ
9. Pembohong
a. Ini ciri yang menonjol sehingga disebutkan
pertama kali, seperti yang disebutkan juga di hadits 3 ciri munafiq
b. Bohong karena apa yang dikatakan berbeda
dengan apa yang ada di hati mereka dan yang mereka perbuat
c. Ungkapan
ayat pertama ini sangat detail dan penuh kehati-hatian dengan gambaran yang
membangkitkan perhatian
d. Mereka
bukan mendustakan risalah Nabi tapi mendustakan ikrar mereka sendiri, bahwa
ikrar mereka itu tidak disertai keikhlasan
e. Dalam
al-Baqarah ayat 8: وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَقُولُ آمَنَّا بِاللَّهِ وَبِالْيَوْمِ
الْآخِرِ وَمَا هُمْ بِمُؤْمِنِينَ
اتَّخَذُوا أَيْمَانَهُمْ جُنَّةً
10. Menjadikan Sumpah sebagai Perisai
a. Ia
mengisyaratkan bahwa sesungguhnya mereka mengucapkan sumpah setiap urusan dan
kejahatan mereka terungkap, atau diketahui dari mereka bahwa mereka telah
melakukan makar dan tipu daya
b. Dinukilkan
dari mereka perkataan-perkataan keji dan kotor terhadap orang-orang yang
beriman
c. Mereka
bersumpah untuk melindungi diri dari akibat-akibat dan konsekuensi-konsekuensi
yang tersingkap dari mereka.
d. Sehingga, menjadikan sumpah-sumpah mereka perisai dan topeng tempat berlindung, untuk meneruskan makar, desas-desus, dan manuver-manuver mereka bagi orang-orang yang tertipu dan terlena
فَصَدُّوا عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ
11. Menghalangi diri sendiri dan orang lain dari Jalan Allah
a. Mereka
menghalangi diri mereka sendiri dan menghalangi orang lain dengan bertopeng
kepada sumpah-sumpah yang dusta dan palsu itu
b. Sifat
ini disebutkan juga di ayat 5: وَرَأَيْتَهُمْ يَصُدُّونَ
c. Disebutkan dua kali untuk memberi penekanan bagaimana mereka suka sekali menghalang-halangi orang beriman dari jalan Allah
آمَنُوا ثُمَّ كَفَرُوا
12. Beriman Kemudian
Kafir
a. Jadi mereka sebetulnya rnengenal iman,
namun mereka lebih rnemilih kembali kepada kekufuran.
b. Hati yang rnemiliki pemahaman, perasaan,
kehidupan, dan telah mengenal iman seperti itu tidak mungkin memilih kembali
kepada kekafiran
لَا يَفْقَهُونَ (2x)
13. Tidak Memahami
a. Siapa yang mau melakukan iman lalu kafir?
b. Hanya orang-orang buta dan tidak bersyukur
serta hasad saja yang mau melakukannya.
c. Mereka adalah orang yang tidak mengenal
dan tidak merasakan perbedaan yang jauh di antara kedua hakikat itu!
d. Ketidakfahaman munafikin akan hakikat iman
ini disebutkan juga di ayat 7
إِذَا رَأَيْتَهُمْ تُعْجِبُكَ أَجْسَامُهُمْ
14. Tampilannya
Mengagumkan
a. Jadi jasad-jasad (tampilan) mereka sangat
menakjubkan.
b. Namun, mereka bukanlah orang-orang yang
dapat berinteraksi baik.
c. Karenanya, selama mereka masih diam, maka
jasad-jasad mereka menakjubkan.
إِنْ يَقُولُوا تَسْمَعْ لِقَوْلِهِمْ
15. Bicaranya Memukau
Namun,
jika mereka berbicara, meski bisa memukau orang lain, tapi akan nyatalah bahwa
mereka kosong
a. dari
segala makna dan nilai,
b. dari
segala perasaan, dan
c. dari
segala pikiran
كَأَنَّهُمْ خُشُبٌ مُسَنَّدَةٌ
16. Laksana Kayu yang
Bersandar
a. Namun, kayu itu bukan hanya kayu biasa.
b. Tetapi, kayu yang tersandar, tidak ada
gerakannya sama sekali.
c. Ia tersandar di samping dinding.
d. Sikap jumud yang tertidur ini dan dingin
ini, menggambarkan dari sisi pemahaman ruh-ruh mereka, bila masih memiliki ruh
يَحْسَبُونَ كُلَّ صَيْحَةٍ عَلَيْهِمْ
17.
Paranoid
a. Kondisi kekhawatiran, kengerian,
ketakutan, keterkejutan, dan keguncangan yang terus-menerus
b. Mereka menyadari bahwa sesungguhnya mereka
adalah orang-orang munafik yang tersembunyi dan tertutup dengan tirai yang
tipis, yaitu memamerkan diri, bersumpah, menjilat, dan menyimpang.
c. Setiap waktu mereka selalu khawatir aib
mereka terbuka dan tirai mereka tersingkap
d. Mereka selalu khawatir terhadap setiap
gerakan, setiap suara, dan setiap bisikan.
e. Mereka selalu berasumsi buruk bahwa
sasaran semua itu tertuju untuk mencari mereka dan bahwa hakikat diri mereka
telah diketahui.
(هُمُ الْعَدُوُّ)
18.
Musuh yang Sebenarnya
a. Dengan kedua sikap itu, mereka menjadi
musuh pertama bagi Rasulullah dan orang-orang yang beriman
b. Mereka itulah musuh yang sejati, yaitu
musuh dalam selimut.
c. Mereka bersembunyi di dalam barisan
pasukan, dan mereka lebih berbahaya dari pada musuh eksternal yang
terang-terangan
(فَاحْذَرْهُمْ)
19. Waspada
a. Namun, Rasulullah di sini belum
diperintahkan untuk memerangi mereka.
b. Maka, Rasulullah mengambil langkah
kebijakan lain terhadap mereka yang di dalamnya terkandung hikmah, keluasan,
dan keyakinan atas keselamatan beliau dan orang-orang yang beriman dari tipu
daya mereka.
(قَاتَلَهُمُ اللَّهُ أَنَّى يُؤْفَكُونَ)
20. Kebinasaan Munafikin
a. Allah pasti mengejar dan membinasakan
mereka ke mana pun mereka kembali dan ke arab mana pun mereka pergi.
b. Doa ini dari Allah dan kandungan doa ini
pasti terlaksana.
c. Ia merupakan ketentuan yang pasti
ter-jadi.
d. Tidak ada satu pun yang mampu menolaknya
atau tidak ada sesuatu pun yang mampu menolaknya.
e. Inilah yang pasti berlaku pad a akhir
perjalanan manuver mereka
إِذَا قِيلَ لَهُمْ تَعَالَوْا يَسْتَغْفِرْ لَكُمْ رَسُولُ اللَّهِ لَوَّوْا
رُءُوسَهُمْ
21.
Tidak Menyambut Seruan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar