Assalaamu'alaikum wa Rahmatullaahi wa Barakaatuh
Semoga Allaah selalu melindungi kita dan keluarga dari segala kejahatan yg kita ketahui dan tidak kita ketahui, semoga Allaah selalu meridhoi kita...aamiiin
Allaahumma aamiiin
Hari ini kita akan mereview buku Sirah "Muhammad Shalallaahu 'Alaihi Wassallaam" jilid 1
BismillaahirRahmaanirRahiim
Kota Mekah merupakan salah satu kota suci kaum Muslimin, dahulu Mekah hanya sebuah tempat persinggahan rombongan kafilah dagang. Kota Mekah terletak di Jazirah Arab.
Jazirah Arab dahulunya merupakan daerag subur tetapi kemudian mengalami pengeringan. Kini Jazirah Arab sebagian besar merupakan gurun pasir dan gunung berbatu. Unta merupakan salah satu binatang yang diandalkan oleh penduduk Jazirah Arab.
Penduduk Jazirah Arab salah satunya adalah suku Badui, orang Badui terkenal ramah, senang memberi, dan sangat menghormati tamu.
Perjalanan umat Islam di Jazirah Arab dimulai oleh kisah Nabi Ibrahim 'Alaihi Sallaam. Keberanian Nabi Ibrahim 'Alaihi Sallaam salah satunya adalah menghancurkan patung-patung berhala yang disembah oleh kaumnya. Akibat perbuatannya itu raja Namrud yang berkuasa saat itu memerintahkan agar Nabi Ibrahim 'Alaihi Sallaam dibakar. Dan Allaah menolong Nabi Ibrahim 'Alaihi Sallaam dengan memerintahkan api untuk menjadi dingin, dan memberikan keselamatan pada Nabi Ibrahim 'Alaihi Sallaam (Q.S. Al Anbiya, 21:69)
Nabi Ibrahim dan bunda Sarah telah lama menginginkan keturunan tetapi Allaah mengujinya, hingga akhirnya bunda Sarah menyarankan agar Nabi Ibrahim untuk menikah lagi dengan seorang wanita yang selama ini membantu mereka yaitu bunda Hajar.
Allah kemudian mengaruniakan nabi Ibrahim dan bunda Hajar seoranga anak yang diberi nama Ismail. Dan kemudian Allaah memberikan ujian kepada nabi Ibrahim dengan memintanya agar bunda Hajar dan bayi mungil Ismail dibawa ke daerah persinggahan pedagang yaitu Mekah.
Di saat bayi mungil Ismail kehausan karena persediaan air yang dibawa telah habis, bunda Hajar mencari-cari air dengan berlari dari satu bukit Shafa ke Bukit Marwah berkali-kali (peristiwa ini diabadikan menjadi rukun umrah dan haji dan dinamakan sa'i) belum menemukan air. Ketika bunda Hajar kembali ke Ismail dengan wajah sedih karena Ismail menangis kehausan sambil kakinya menendang-nendang ke tanah, Allaah Yang Maha Kuasa, mengeluarkan air dari tanah yang ditendang oleh kaki Ismail. Sumber Air itu dikenal dengan Sumur Zamzam.
Allah kemudian mengaruniakan nabi Ibrahim dan bunda Hajar seoranga anak yang diberi nama Ismail. Dan kemudian Allaah memberikan ujian kepada nabi Ibrahim dengan memintanya agar bunda Hajar dan bayi mungil Ismail dibawa ke daerah persinggahan pedagang yaitu Mekah.
Di saat bayi mungil Ismail kehausan karena persediaan air yang dibawa telah habis, bunda Hajar mencari-cari air dengan berlari dari satu bukit Shafa ke Bukit Marwah berkali-kali (peristiwa ini diabadikan menjadi rukun umrah dan haji dan dinamakan sa'i) belum menemukan air. Ketika bunda Hajar kembali ke Ismail dengan wajah sedih karena Ismail menangis kehausan sambil kakinya menendang-nendang ke tanah, Allaah Yang Maha Kuasa, mengeluarkan air dari tanah yang ditendang oleh kaki Ismail. Sumber Air itu dikenal dengan Sumur Zamzam.
Nabi Ibrahim sangat sayang dan mencintai nabi Ismail. Dan Allah kembali menguji Nabi Ibrahim, dengan memerintahkan Nabi Ibrahim untuk menyembelih Nabi Ismail. Dan karena ini merupakan perintah Allaah, maka Nabi Ismail pun tunduk dengan perintah tersebut, dan pada saat akan di sembelih leher nabi Ismail, Allaah menggantikan Nabi Ismail dengan seekor domba dan peristiwa tersebut di abadikan dengan hari Raya Idul Adha, dimana umat Muslim, menyembelih domba.
Setelah peristiwa tersebut, Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail membangun Baitullaah dekat sumur Zamzam atas perintah Allaah.
Dan setelah itu Nabi Ismail pun menikah, dan putra-putra beliaulah yang menjadi nenek moyang Nabi Muhammad Shalallaahu 'Alaihi Wassallaam.
Salah seorang nenek moyang Nabi Muhammad Shalallaahu 'Alaihi Wassallaam bernama Hasyim bin Abdul Manaf. Dia adalah pemuka masyarakat, dan masyarakat Mekah mematuhi dan menghormatinya.
Di bawah kepemimpinan Hasyim, Mekah berkembang menjadi pusat perdagangan yang makmur. Disamping kemajuan yg besar itu, masyarakat Arab juga mengalami kemunduran, sehingga mereka dijuluki masyarakat jahiliah.
Kemunduran itu antara lain percaya takhayul, taat menyembah berhala, gemar mabuk dan berjudi, banyak perampokan, memakan bangkai binatang, menyiksa binatang hingga mati, tidak mengenal sopan santun serta meminum darah binatang dan darah yg dibekukan.
Di bawah kepemimpinan Hasyim, Mekah berkembang menjadi pusat perdagangan yang makmur. Disamping kemajuan yg besar itu, masyarakat Arab juga mengalami kemunduran, sehingga mereka dijuluki masyarakat jahiliah.
Kemunduran itu antara lain percaya takhayul, taat menyembah berhala, gemar mabuk dan berjudi, banyak perampokan, memakan bangkai binatang, menyiksa binatang hingga mati, tidak mengenal sopan santun serta meminum darah binatang dan darah yg dibekukan.
Ketika Hasyim pergi berdagang dan sampai di Yatsrib, beliau menikahi wanita dari kota tersebut, dan tinggal beberapa lama. Hasyim meninggal saat pergi melanjutkan perniagaannya dan meninggalkan seorang anak bernama Syaibah.
Sepeninggal Hasyim, kedudukan pemuka masyarakat Mekah dipegang oleh adiknya yang bernama Al Muthalib.
Al Muthalib membawa keponakannya Syaibah ke Mekah, dikarenakan Syaibah duduk dibelakang Al Muthalib, orang-orang menyangka itu budaknya Al Muthalib, sehingga mereka memanggilnya "Abdul Muthalib (budak Al Muthalib).
Abdul Muthalib menjadi seorang pemuka Mekah setelah dewasa. Abdul Muthalib bersama anaknya yang bernama Harits menggali sumur zamzam yang telah tertimbun sejak lama. Abdul Muthalib bertugas untuk mengurus air dan keperluan para tamu yang datang ke Mekah.
Dan karena tugasnya yg berat tersebut, Abdul Muthalib bernazar jika mempunyai 10 anak laki-laki, maka salah seorang dari mereka akan disembelih di Ka'bah. Dan anak yg terakhir yang bernama Abdullah yang terpilih untuk di sembelih. Abdullah tidak jadi disembelih, sebagai penggantinya adalah 100 ekor unta.
Dan karena tugasnya yg berat tersebut, Abdul Muthalib bernazar jika mempunyai 10 anak laki-laki, maka salah seorang dari mereka akan disembelih di Ka'bah. Dan anak yg terakhir yang bernama Abdullah yang terpilih untuk di sembelih. Abdullah tidak jadi disembelih, sebagai penggantinya adalah 100 ekor unta.
Saat Abdul Muthalib memimpin Mekah, ada peristiwa dahsyat yaitu seorang Raja bernama Abrahah yang tinggal di Yaman ingin menghancurkan Ka'bah, dia membawa pasukan Gajah dan memimpin langsung penyerbuan tersebut. Tetapi Allaah melindungi Ka'bah dengan menghancurkan pasukan bergajah tersebut dengan datangnya burung-burung yang membawa batu-batu yang menyala. Peristiwa tersebut ada dalam Al-Qur'an surat Al Fil.
Setelah peristiwa tersebut dan penebusan Abdullah. Abdullah dinikahkan oleh Abdul Muthalib dengan wanita bernama Aminah. Seorang gadis yang paling baik keturunan dan kedudukannya di kalangan suku Quraisy.
Setelah menikah, Abdullah akan pergi berdagang, dan Aminah dalam keadaan hamil. Itulah saat terakhir Aminah melihat Abdullah. Abdullah meninggal dunia di Yatsrib saat perjalanan pulang dari berdagang.
Aminah melahirkan pada hari senin tanggal 12 Rabiul Awwal pada tahun gajah. Dan anaknya tersebut diberi nama "Muhammad" Dikarenakan pada saat itu ada tradisi bayi disusukan oleh penduduk desa. Maka Muhammad pun di susukan oleh wanita desa bernama Halimah dari Bani Sa'ad.
Saat Muhammad di rawat oleh Halimah banyak keberkahan yg hadir dan ada 1 peristiwa penting yaitu pembelahan dada saat Muhammad sedang menggembala domba.
Saat Muhammad di rawat oleh Halimah banyak keberkahan yg hadir dan ada 1 peristiwa penting yaitu pembelahan dada saat Muhammad sedang menggembala domba.
Demikian review kisah Sirah Nabawiyah hari ini, dari buku Muhammad Teladanku jilid 1
In syaa Allaah besok kita akan lanjutkan kisah sirah dari buku "Muhammad Teladanku" jilid 2
Allaahumma Shalli 'ala Muhammad
Wa 'ala aali Muhammad
Tidak ada komentar:
Posting Komentar