Minggu, 26 Mei 2024

Pentingnya Pembinaan




Ust. Ainur Rofiq Saleh Tamhid, dalam : *bangkit indonesiaku: menyalakan semangat membina* (museum Diponegoro, 20 Mei 2024)

Indonesia mengalami penurunan atau kemandegan proses pembinaan/kaderisasi.
1. Bahwa proses pembinaan tidak seperti dahulu.
Semua sepakat tentang hal itu dan sepakat jg untuk itu menjadi agenda utama.

2. Pembinaan atau kaderisasi : 
Membina seseorang dan yg dibina nanti bisa membina yang lain lagi.

Bersyukur di yogya ada gerakan menyalakan semangat membina, yg semoga bisa menjadi gerakan nasional.


Pentingnya Membina.

Ust. Said Hawwa: ada 3 hal penting kenapa kita harus membina;

1. Selalu ada jiwa-jiwa baru, yg belum tersentuh oleh nilai-nilai islam dan tugas penting dakwah

2. Ada jiwa-jiwa yg sudah pergi meninggalkan kita. 

Ada banyak murobbi yang handal yg sdh wafat. Seperti Nabi Ya'kub yg meresahkan akan keberagamaan/tugas dakwah pd generasi sesudahnya. 
Di QS. An Nisa ayat 9:
Hendaklah mereka khawatir kalo meninggalkan generasi yg lemah dibelakang mereka.
Dan QS Ali Imron 38 tentang kegelisahan N Zakaria, siapa yang akan melanjutkan tugas dakwahnya.

3. Ada jiwa-jiwa yang berubah di tengah perjalanan dakwah. 

Fenomena ini jg pernah terjadi di jaman Rasulullah SAW, yaitu kejadian pd perang uhud yang dikisahkan dalam QS Ali Imran. 

Inilah yg mestinya membuat semangat agar jiwa-jiwa itu tidak berubah, tidak membelok dari jalan dakwah.


4. Betapa pentingnya pembinaan apalagi dikaitkan dengan dukungan suara. 

QS Al Qoshosh 79-80. Qorun: bapak pencitraan di muka bumi (guru pencitraan). Melihat pencitraan qorun, muncul 2 respon:

    • Orang-orang yg terpesona dengan duniawi, orientasi dunia amaka melihat qorun sbg orang sukses.
    • Orang-orang yang diberi ilmu: celakalah qorun, sesungguhnya pahala dari Allah jauh lebih baik dari dunia yg qorun punya. Orang yang bisa ngomong seperti ini adalah mereka yg terbina.
Maka, mari kita tingkatkan pembinaan, kalo perlu diberi kafalah bagi murobbi yang membina 5 kelompok atau lebih


5. Kebutuhan pembina: 1℅ dari jumlah penduduk.

Manusia itu seperti 100 unta, dan hanya 1 unta yang bisa diharapkan untuk menanggung beban, selainnya adalah unta sayur/pedaging. (Ust.Ahmad Ar Rasyid). Sebab kenapa dulu aktif sekarang lemes, kehilangan semangat untuk membina:

QS. An Naml 107: mereka lebih mengutamakan kehidupan dunia daripada kehidupan akherat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar