Senin, 14 Februari 2022

Tafsir Ibnu Katsir Surah Nuh (1)

Tafsir Al-Qur’an Surah Nuh (Nabi Nuh)


BismillaaHir rahmaanir rahiim

(“Dengan menyebut Nama Allah Yang Mahapemurah lagi Mahapenyayang”)
“1. Sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya (dengan memerintahkan): “Berilah kaummu peringatan sebelum datang kepadanya azab yang pedih”, 
2. Nuh berkata: “Hai kaumku, Sesungguhnya aku adalah pemberi peringatan yang menjelaskan kepada kamu, 
3. (yaitu) sembahlah olehmu Allah, bertakwalah kepada-Nya dan taatlah kepadaKu, 
4. niscaya Allah akan mengampuni sebagian dosa-dosamu dan menangguhkan kamu sampai kepada waktu yang ditentukan. Sesungguhnya ketetapan Allah apabila telah datang tidak dapat ditangguhkan, kalau kamu Mengetahui.” (Nuh: 1-4)

Allah berfirman seraya mengabarkan tentang Nuh, bahwasannya dia diutus kepada kaumnya untuk memberi peringatan kepada mereka akan siksa Allah, yaitu sebelum siksaan tersebut menimpa mereka. Jika mereka mau kembali dan bertaubat, maka siksaan tersebut batal ditimpakan kepada merek. Oleh karena itu Allah berfirman:

An andzir qaumaka ming qabli ay ya’tiyaHum ‘adzaabun aliim. Qaala yaa qaumi inniii lakum nadziirum mubiin 

(“Berilah peringatan kepada kaummu sebelum datang kepada mereka adzab yang pedih. Nuh berkata: ‘Hai kaumku, sesungguhnya aku adalah pemberi peringatan yang menjelaskan kepadamu.’”) yakni yang menjelaskan peringatan dengan jelas dan gamblang.

Ani’budullaaHa wattaquuHu 

(“Yaitu ibadahilah olehmu Allah, bertakwalah kepada-Nya.”) yakni tinggalkan semua yang diharamkan-Nya dan janganlah berbuat dosa kepada-Nya.

Wa athii’uuna 

(“dan taatlah kepadaku.”) yakni kepada apa saja yang aku perintahkan kepada kalian dan aku larang mengerjakannya.

Yaghfirlakum min dzunuubikum 

(“Niscaya Allah akan mengampuni sebagian dosa-dosamu.”) yakni jika kalian membenarkan apa yang aku bawa kepada kalian, pastilah Allah akan mengampuni dosa-dosa kalian. Kata min di sini, ada yang mengatakan sebagai tambahan. Tetapi pendapat yang mengatakan sebagai tambahan tersebut dalam itsbat [penetapan] hanya sedikit sekali. Darinya muncul ungkapan bahasa Arab: “Qad kaana min matharin.”

Ada juga yang berpendapat kata min itu berarti ‘ain, dengan pengertian: Dia akan memberikan ampunan atas dosa-dosa kalian. Dan pendapat tersebut menjadi pilihan Ibnu Jarir.
Dan ada yang berpendapat kata tersebut dimaksudkan untuk menyatakan sebagian [tab’idh]. Artinya mengampuni dosa-dosa besar kalian yang Dia menjanjikan siksaan kepada kalian jika kalian melakukannya.

Wa yu-akhkhirkum ilaa ajalim musamman 
(“dan menangguhkanmu sampai pada waktu yang ditentukan.”) yakni, memperpanjang umur kalian dan menunda ditimpakannya adzab kepada kalian yang jika kalian tidak menghindari berbagai hal yang dilarang-Nya, pasti Dia akan menimpakannya kepada kalian.

Firman Allah: 

inna ajalallaaHi idzaa jaa-a laa yu-akhkharu lau kuntum ta’lamuuna 

(“Sesungguhnya apabila telah datang ketetapan Allah tidak dapat ditangguhkan, seandainya kamu mengetahui.”) maksudnya bersegeralah kalian untuk berbuat taat sebelum penderitaan itu ditimpakan. 

Sebab jika Allah Ta’ala telah memerintahkan penimpaannya, niscaya tidak akan ada yang mampu menolak dan menahannya, karena Dia Mahaagung, Rabb yang menguasai segala sesuatu. Yang Mahaperkasa, karena keperkasaan-Nya semua makhluk tunduk kepada-Nya.


5. Nuh berkata: “Ya Tuhanku Sesungguhnya aku telah menyeru kaumku malam dan siang, 
6. Maka seruanku itu hanyalah menambah mereka lari (dari kebenaran). 
7. dan Sesungguhnya Setiap kali aku menyeru mereka (kepada iman) agar Engkau mengampuni mereka, mereka memasukkan anak jari mereka ke dalam telinganya dan menutupkan bajunya (kemukanya) dan mereka tetap (mengingkari) dan menyombongkan diri dengan sangat. 
8. kemudian Sesungguhnya aku telah menyeru mereka (kepada iman) dengan cara terang-terangan. 
9. kemudian Sesungguhnya aku (menyeru) mereka (lagi) dengan terang-terangan dan dengan diam-diam, 
10. Maka aku katakan kepada mereka: ‘Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, -sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun-, 
11. niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, 
12. dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan Mengadakan untukmu kebun-kebun dan Mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai. 
13. mengapa kamu tidak percaya akan kebesaran Allah? 
14. Padahal Dia Sesungguhnya telah menciptakan kamu dalam beberapa tingkatan kejadian. 
15. tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah menciptakan tujuh langit bertingkat-tingkat? 
16. dan Allah menciptakan padanya bulan sebagai cahaya dan menjadikan matahari sebagai pelita? 
17. dan Allah menumbuhkan kamu dari tanah dengan sebaik-baiknya, 
18. kemudian Dia mengambalikan kamu ke dalam tanah dan mengeluarkan kamu (daripadanya pada hari kiamat) dengan sebenar-benarnya. 
19. dan Allah menjadikan bumi untukmu sebagai hamparan, 
20. supaya kamu menjalani jalan-jalan yang Luas di bumi itu”. (Nuh: 5-20)

Allah Ta’ala mengabarkan tentang seorang hamba sekaligus Rasul-Nya, Nuh as. dimana Nuh as. mengadu kepada Rabb-Nya Yang Mahaperkasa lagi Mahamulia tentang perlakuan tidak menyenangkan yang ia terima dari kaumnya. 

Dan juga kesabarannya dalam menghadapi mereka selama masa yang cukup panjang, yaitu selama 950 tahun. Juga apa yang telah ia jelaskan dan terangkan kepada kaumnya serta seruannya kepada mereka kepada jalan yang lurus.

Sumber :

Link Terkait :

1.  Kajian Tafsir - Tafsir Qur'an Surat NUH ayat 1-4, Kisah Perjuangan Dakwah Nabi Nuh
https://www.youtube.com/watch?v=saih8TTWn5U

2.  Tafsir Surat Nuh 1-12 - Kajian Kitab Tafsir Qur'an Jalalain Surat Nuh Ayat 1 sampai 12
https://www.youtube.com/watch?v=Q8TEs_Oc-hI

3.  Tafsir Surat Nuh 13-23 - Kajian Kitab Tafsir Qur'an Jalalain Surat Nuh Ayat 13 sampai 23
https://www.youtube.com/watch?v=Yv5m6_sRNzA

4. MODUL MATA KULIAH : ULUMUL QURAN (1)
https://drive.google.com/file/d/1fowMgvN8vS_HpXOAL3BRr-qULtYHUe3Y/view

5. Bacaan Surat Nuh Ayat 1-28, tentang Nabi Nuh dan Kaumnya yang Durhaka
https://news.detik.com/berita/d-5661518/bacaan-surat-nuh-ayat-1-28-tentang-nabi-nuh-dan-kaumnya-yang-durhaka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar